Lumayan pedas memang, namun mengunggah selera.
Arroz caldo biasanya dinikmati oleh masyarakat Muslim di Filipina.
Penganan ini Merupakan hidangan bubur yang terbuat dari ayam dan nasi diberi bumbu bawang bombai, bawang putih, jahe, dan saus ikan, kemudian ditaburi dengan bawang goreng.
Sangat cocok dinikmati saat berbuka puasa atau sahur.
Konon khasiatnya setara dengan sup ayam dan dapat menyembuhkan orang yang terkena flu.
Selain ada komunitas muslim di Manila, ibu kota Filipina, mereka sebagian besar ada di selatan Filipina khususnya di Provinsi Mindanao.
Mau berbuka puasa dengan menu murah meriah?
Cukup mencari nasi katok.
Kendati dinamai nasi katok (katok dalam bahasa Jawa berarti celana dalam) bukan berarti nasi katok adalah nasi dalam celana.
Dalam standar ucapan Melayu, katok sama dengan 'ketuk', berarti nasi dan ketuk (seperti mengetuk pintu).
Umumnya nasi katok berisi nasi putih, ayam goreng, dan sambal.
Makanan tersebut disajikan dengan menggunakan wadah plastik dan menjadi makanan umum masyarakat lokal.
Di Bandar Seri Begawan, Anda bisa membeli nasi katok seharga 1 Dollar Brunei saja.
Makanan berbuka puasa lainnya khas Brunei adalah ambuyat.
Sejenis hidangan yang terbuat dari pati sagu yang dicampur dengan air hingga membentuk pasta kental.
Biasanya dimakan dengan saus sambal atau daging.
Makanan ini mirip-mirip dengan tempoyak di Sumsel atau papeda di Papua.
Baca Juga: Cara Menyimpan Jamur Tiram Agar Tahan Lama, Tetap Segar Saat Dimasak
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR