"Biasanya pas Imlek wajik yang disajikan dibentuk tumpeng (piramida)," tutur Gouw Yang Giok yang memiliki bisnis batik peranakan Tionghoa di Kota Cirebon.
Manisnya rasa wajik dimaknai sebagai harapan untuk hidup dengan suka cita.
Sementara bentuk tumpeng menandai hidup harus menjulang ke atas.
"Hidup harus naik, harus ada pencapaian, harus ada makna," ucapnya.
"Kita diharapkan akrab dengan saudara dan orang lain. Kita bisa mengumpulkan rejeki sampai mengunung-gunung karena wajik ini tidak kita potong-potong, tapi bentuknya tumpeng," terangnya.
Sementara itu, olahan dair ketan berwarna cokelat ini memiliki sejarah panjang yang sudah ada sejak ratusan tahun silam.
Menyadur dari laman Kompas.com pada 10 Januari 2021 menyebut bahwa wajik terbilang jajanan klasik.
Pengolahan dan pengemasan yng baik membuat wajik dengan cita rasa manis ini bisa bertahan hingga 2 minggu.
Tercatat, ada dua kota yang mengandalkan wajik hingga kini sebagai kuliner khas. Di Magelang, Jawa Tengah, ada wajik merek Week.
Di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ada wajik kletik.
Sensasi kletik datang dari proses pembuatan yang tidak membuat beras ketan menjadi begitu matang.
Baca Juga: Rasanya Lezat, Resep Lumpia Kulit Tahu Ini Salah Satu Makanan Halal Imlek yang Tak Boleh Dilewatkan
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR