Sajiansedap.com - Bagi anda generasi 90an pasti tidak asing dengan sinetron Bidadari.
Sinetron ini memang sempat hits pada masanya dan melambungkan nama aktor dan aktrisnya.
Sebut saja dari Marshanda hingga Cecep Reza.
Keduanya bahkan tetap berteman baik hingga kini.
Namun nasib malang menimpa Cecep Reza yang harus meregang nyawa karena jantung pada tahun 2019 silam.
Rupanya pemeran Bombom ini baru saja memasang ring jantung.
Seorang sahabatnya pun membocorkan kebiasaan buruk Cecep yang selama ini sudah diperingkatkan oleh sahabat.
Ada apa ya?
Kebiasaan Buruk Cecep Reza
Tak hanya penyakit jantung, rekan sesama artisnya juga menyebutkan bahwa Cecep Reza menderita penyakit lain.
“Dia (Cecep Reza) diabetes dulu, di rumah sakit dia ngomong, ‘gue diabet cuy’,” kata Andy Boim, seperti dikutip Kompas.com.
Walau tahu sang sahabat menderita diabetes, Andy Boim hanya memberikan dukungan agar Cecep Reza dapat menjalani hidup sehat.
Saat itu, menurut Andy Boim, Cecep Reza sudah berniat untuk mengikuti arahannya.
Namun sayang, belum menjalani hidup sehat, Cecep Reza sudah pergi untuk selama-lamanya.
“Sudah ngakuin dia (Cecep Reza) diabetesdan pada saat itu gue enggak mau yang ‘oh lo diabet', ‘serius lo?’. Gue cuma bilang ‘diabet? Okay, terus sekarang lu jantung? Komplit cuy’, gue bilang,” ujar Andy Boim.
“Ya sudah pilihan lo, lo lanjutin hidup lo yang sebelumnya atau pilih hidup sehat. Akhirnya dia bilang ‘gue sehat deh’. Ya sudah kelar dari rumah sakit kita olahraga gue bilang,” ucapnya.
Namun peringatan rasanya tak mempan, bahkan menurut Indra Birowo, Cecep Reza masih terus melakukan kebiasaan buruknya.
"Sempat juga DM (direct message) sama gue masalah rokok, gue bilang 'sudah enggak usah yang membahayakan dulu', terus dia bilang sudah ampun-ampun tuh, maksudnya ampun tuh sudah enggak mau lagi deh yang berisiko begitu," ucap Indra Birowo.
Seperti diketahui, kebiasaan merokok memang suit sekali disembuhkan oleh beberapa perokok aktif.
Padahal merokok merupakan salah satu penyebab terbesar beberapa penyakit mematikan.
Melansir laman British Heart Foundation, merokok merusak lapisan arteri yang menyebabkan penumpukan bahan berlemak (atheroma) yang mempersempit arteri.
Hal ini dapat menyebabkan angina, serangan jantung atau stroke.
Bahkan menurut Centers for Disease Control and Prevention, merokok adalah penyebab diabetes tipe 2.
Merokok meningkatkan peradangan pada tubuh ketika bahan kimia dalam asap rokok melukai sel, menyebabkan pembengkakan dan mengganggu fungsi sel yang tepat.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Andy yang sebelumnya perokok mengaku kini sudah menghentikan kebiasaannya tersebut.
"Lu ngerokok gimana? Karena gue tau dia (Cecep Reza) ngerokok banget kan, 'sudah enggak cuy, cuma bolehlah'. Gue sampai bilang, 'sudahlah stop'," kata Andy Boim.
Ia juga berusaha menularkannya kepada Cecep.
"Gue kasih tahu sama dia, 'Cep, ada orang kasih tahu ke gue, kalau lu sudah berhenti merokok, jangan pernah nyoba lagi even dua tiga shot, lu bisa balik lagi’,” tutur Andy Boim.
Namun kini peringatan itu rasanya sudah telat, namun perlu diperhatikan bagi setiap perokok aktif untuk mengurangi kebiasaan buruk yang dilakukan Cecep Reza tersebut.
Menu Diet Jantung Sehat
Berikut adalah delapan tips diet jantung sehat.
Kamu akan tahu makanan mana yang harus dimakan lebih banyak dan makanan mana yang harus dibatasi, untuk menuju diet yang sehat untuk jantung.
Mengutip dari Mayo Clinic, berikut ini 6 tips diet jantung sehat.
1. Kontrol ukuran porsi makanmu
Berapa banyak yang kamu makan sama pentingnya dengan apa yang kamu makan.
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar dan makan hingga kekenyangan dapat menyebabkan makan lebih banyak kalori daripada yang seharusnya.
Porsi yang disajikan di restoran sering kali lebih dari yang dibutuhkan siapa pun.
Mengikuti beberapa tip sederhana untuk mengontrol ukuran porsi makanan dapat membantu membentuk pola makan serta jantung dan lingkar pinggangmu:
- Gunakan piring atau mangkuk kecil untuk membantu mengontrol porsi.
- Konsumsi lebih banyak makanan rendah kalori, kaya nutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran
- Makan lebih sedikit makanan berkalori tinggi, tinggi sodium, seperti makanan olahan, olahan atau cepat saji.
2. Perbanyak makan sayur dan buah
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik.
Sayuran dan buah-buahan juga rendah kalori dan kaya serat makanan.
Sayuran dan buah-buahan, seperti tanaman lain atau makanan nabati, mengandung zat yang dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Makan lebih banyak buah dan sayuran dapat membantu kamu mengurangi makanan berkalori tinggi, seperti daging, keju, dan makanan ringan.
3. Pilih biji-bijian utuh
Biji-bijian utuh merupakan sumber serat yang baik dan nutrisi lain yang berperan dalam mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung.
Kawan Puan dapat meningkatkan jumlah biji-bijian dalam diet jantung sehat dengan membuat substitusi sederhana untuk produk biji-bijian olahan.
Atau kamu juga bisa mencoba gandum utuh baru, seperti farro gandum utuh, quinoa, atau barley.
4. Batasi lemak tidak sehat
Membatasi berapa banyak lemak jenuh dan lemak trans yang kamu makan merupakan langkah penting untuk mengurangi kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit arteri koroner.
Tingkat kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang disebut aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
American Heart Association menawarkan panduan ini untuk berapa banyak lemak yang harus dimasukkan dalam diet jantung sehat.
Rekomendasi lemak jenuh yang disarankan adalah kurang dari 6% dari total kalori harian.
Sedangkan lemak trans sebaiknya dihindari.
Ada cara sederhana untuk mengurangi lemak jenuh dan lemak trans:
- Pangkas lemak dari daging atau pilih daging tanpa lemak dengan lemak kurang dari 10%.
- Gunakan lebih sedikit mentega, margarin, dan shortening saat memasak dan menyajikan.
- Gunakan substitusi rendah lemak bila memungkinkan untuk diet jantung sehat. Misalnya, tambahkan kentang panggang dengan salsa rendah sodium atau yogurt rendah lemak daripada mentega, atau gunakan irisan buah utuh atau olesan buah rendah gula pada roti panggang sebagai pengganti margarin.
5. Pilih sumber protein rendah lemak
Daging tanpa lemak, unggas dan ikan, produk susu rendah lemak, dan telur adalah beberapa sumber protein terbaik.
Pilih pilihan rendah lemak, seperti dada ayam tanpa kulit daripada roti ayam goreng dan susu skim daripada susu murni.
Ikan adalah alternatif yang baik untuk daging berlemak tinggi.
Jenis ikan tertentu kaya akan asam lemak omega-3, yang dapat menurunkan lemak darah yang disebut trigliserida.
Kamu akan menemukan jumlah tertinggi asam lemak omega-3 pada ikan air dingin, seperti salmon, mackerel, dan herring.
Sumber lainnya adalah biji rami, kenari, kedelai dan minyak canola.
Kacang polong, buncis, kacang polong dan lentil, juga merupakan sumber protein rendah lemak yang baik dan tidak mengandung kolesterol, menjadikannya pengganti yang baik untuk daging.
6. Kurangi garam (natrium) dalam makanan
Makan terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, faktor risiko penyakit jantung.
Membatasi garam (natrium) adalah bagian penting dari diet jantung sehat.
The American Heart Association merekomendasikan bahwa orang dewasa yang sehat memiliki tidak lebih dari 2.300 miligram (mg) natrium sehari (sekitar satu sendok teh garam)
Kebanyakan orang dewasa idealnya memiliki tidak lebih dari 1.500 mg natrium sehari.
Meskipun mengurangi jumlah garam yang kamu tambahkan ke makanan di meja atau saat memasak adalah langkah pertama yang baik, sebagian besar garam yang kamu makan berasal dari makanan kaleng atau olahan, seperti sup, makanan panggang, dan makan malam beku.
Cara lain untuk mengurangi jumlah garam yang kamu makan adalah dengan memilih bumbu dengan hati-hati.
Banyak bumbu tersedia dalam versi rendah natrium, dan pengganti garam dapat menambah rasa pada makananmu dengan lebih sedikit natrium.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul Tak Hanya Idap Penyakit Jantung, Teman-teman Cecep Reza Sudah Sering Peringatkan Untuk Berhenti Melakukan Kebiasaan Buruk: 'Sudahlah Stop'
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR