1. Pilih beras yang berkualitas bagus. Jangan gunakan beras pera karena dapat membuat tekstur lontong mudah hancur setelah dimasak. Jenis beras yang bisa kamu gunakan misalnya IR 64 atau mentik.
2. Setelah dicuci bersih, tambahkan air kapur sirih saat menanak agar teksturnya lebih pulen dan menyatu. Perbandingannya 1:1, contohnya 1 kg beras memakai 1 sendok makan air kapur sirih.
3. Gunakan pembungkus dari daun pisang batu agar lontong berwarna hijau secara alami. Jangan gunakan plastik, karena bahan kimia pada plastik termasuk berbahaya bagi kesehatan.
4. Jemur terlebih dahulu daun pisang agar lemas dan mudah digulung. Buang tulang daunnya, lap hingga bersih sebelum digunakan.
5. Buat selongsong lontong dari daun pisang dengan bagian yang mengilap berada di dalam.
6. Lontong jangan diisi beras terlalu banyak. Sebab, setelah matang beras akan mengembang dan memadati pembungkusnya. Guna mengantisipasi agar lontong tidak buyar, maka isi beras sekitar sepertiga atau setengah bagian saja.
7. Tata lontong berdiri di dandang sampai padat, tuang air hingga lontong terendam.
8. Makin lama memasak makin tanak dan awet meski disimpan agak lama, idealnya 3-8 jam.
9. Tiriskan lontong dengan cara diberdirikan, supaya air tiris ke bawah.
10. Jika lontong tersisa, simpan dalam lemari es. Kalau ingin dimakan kembali, cukup dikukus. Jangan mengonsumsi lontong yang telah berlendir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Cara Simpan Sisa Lontong Lebaran, Bisa Taruh Freezer?
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR