SajianSedap.com - Terasi jadi bahan tambahan dalam banyak masakan Indonesia.
Menambahkan terasi pada masakan akan membuatnya makin lezat dan beraroma mantap.
Tapi ada saja yang tak suka terasi karena baunya, nih.
Padahal, terasi akan sangat sedap kalau dimasak dengan cara yang benar, apalagi kalau dibuat sambal terasi.
Untuk dapatkan terasi ini, kita biasanya akan beli di pasar atau supermarket.
Namun daripada beli terus, mending coba membuat terasi sendiri di rumah, yuk!
Ternyata membuat terasi sendiri itu tidak sulit, loh.
Yuk simak langkah-langkah mudah membuat terasi sendiri di rumah berikut ini.
Membeli terasi memang lebih praktis, namun membuat terasi sendiri juga tak terlampau sulit selama kamu punya bahan dan sumber daya yang cukup.
Nah, berikut ini caranya seperti dirangkum Kompas.com dari Menurut buku “Makanan Tradisional Indonesia: Kelompok Makanan Fermentasi dan Makanan yang Populer di Masyarakat” (2016) karya Eni Harmayani, Umar Santoso, dan Murdijati Gardjito terbitan Gadjah Mada University Press.
Catat, ya!
Baca Juga: Resep Sambal Terasi Teri Jengki, Aneka Sambal Pedas yang Menggoda Untuk Pelengkap Makan Malam
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pemisahan bahan-bahan yang akan dibuat terasi.
Biasanya terasi dibuat dari udang rebon atau ikan berukuran kecil.
Jika sudah memiliki bahan-bahan tersebut, lakukan pemisahan dari kontaminan seperti kotoran atau benda asing lainnya yang mungkin ada.
Tahap selanjutnya adalah pengeringan.
Proses ini dilakukan di bawah sinar matahari.
Letakkan udang rebon atau ikan kecil yang sudah dipilah tersebut di atas wadah lebar.
Jemur di bawah sinar matahari selama lima jam hingga diperoleh udang rebon atau ikan kecil yang setengah kering.
Jika sudah setengah kering, tambahkan garam.
Persentase penggunaan garam pada pembuatan terasi di Indonesia bervariasi di masing-masing daerah, yakni sekitar dua sampai 20 persen.
Gunakan garam sesuai selera.
Campuran udang rebon atau ikan kecil setengah kering dan garam ini kemudian digiling hingga menghasilkan campuran yang tercampur rata.
Penambahan garam dalam proses pembuatan terasi berfungsi sebagai pengawet.
Selain itu garam juga menciptakan kondisi yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme tahan garam yang dapat bereaksi menghasilkan karakteristik unik pada produk.
Garam akan memicu pembentukan zat yang memberi rasa umami pada masakan serta akan memberikan rasa seperti daging pada hasil akhir terasi nantinya.
Setelah itu adonan harus difermentasi selama 18 jam pada suhu ruang.
Setelah proses fermentasi pertama, adonan dijemur lagi selama enam jam lalu difermentasi kedua kalinya selama 18 jam lagi.
Jika adonan terasi sudah melalui proses fermentasi dan penjemuran kedua kali, giling lagi adonan lalu padatkan.
Cetak adonan jadi bentuk kotak-kotak lalu dijemur lagi selama tiga jam.
Adonan terasi ini kemudian dibungkus rapat dengan daun pisang.
Terakhir adalah tahap fermentasi lanjut.
Terasi yang sudah dibungkus daun pisang baru setengah jadi.
Fermentasi lagi adonan terasi tersebut selama 30 hari dalam suhu ruang sebelum akhirnya siap digunakan atau pun dijual.
Proses fermentasi dilakukan berkali-kali pada terasi karena diperlukan untuk menghasilkan rasa sedap yang khas pada terasi.
Proses fermentasi pada terasi akan mengakibatkan perubahan fisik, kimia, dan mirkobiologi.
Selama proses fermentasi berlangsung, semakin besar produksi enzim proteolitik yang mendegradasi protein menjadi asam amino.
Terasi yang sudah disimpan selama sekitar tiga bulan nantinya akan memiliki kandungan asam aspartat, asam glutamat, alanin, leusin, lisin, asam amino, dan nukleotida.
Kandungan tersebut yang kemudian membua terasi bisa memicu munculnya rasa umami pada masakan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Bikin Terasi Sendiri di Rumah, Bisa untuk Jualan".
Baca Juga: Aroma Sedap Resep Nasi Goreng Terasi Enak Dan Simple Ini Bikin Perut Keroncongan
KOMENTAR