SajianSedap.com - Minum es sirup untuk buka puasa memang paling mudah.
Es sirup soalnya paling gampang dibuat dan segarnya luar biasa.
Belum lagi kalau kita lagi kepepet, minum segelas es sirup saja sudah cukup melepas dahaga.
Tapi ternyata, es sirup tak terlalu menyehatkan, lo.
Kenapa ?
Soalnya ada kandungan gula yang sangat tinggi dalam es sirup.
Kandungan inilah yang bisa bikin aneka penyakit menumpuk di dalam badan.
Sirup jagung menjadi minuman andalan banyak orang untuk menjamu tamu dikala lebaran.
Selain diolah menjadi minuman, sirup yang terbuat dari tepung jagung ini juga bisa ditambahkan dalam makanan sebagai penguat rasa atau menambahkan tekstur.
Meski terasa nikmat, sirup jagung hanya mengandung kalori kosong dan tidak menawarkan nutrisi penting.
Itu sebabnya, sirup jagung bisa mengurangi kandungan nutrisi total dari makanan yang kita konsumsi.
Baca Juga: 5 Ide Resep Bubur Kacang Hijau Lezat Dan Sehat Untuk Menu Buka Puasa
Selain itu, sirup jagung juga mengandung fruktosa tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.
Berikut bahaya sirup jagung bagi kesehatan:
Riset membuktikkan, konsumsi fruktosa terlalu sering bisa meningkatkan lemak di hati.
Pasalnya, fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati.
Jumlah fruktosa yang berlebihan akan diubah menjadi lemak yang disimpan di hati.
Jumlah lemak berlebihan ini bisa menimbulkan penyakit hati berlemak yang merupakan faktor utama diabetes tipe dua.
Lemak berlebihan di hati juga bisa meningkatkan resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Sirup jagung juga bisa meningkatkan risiko obesitas.
Hal ini terjadi karena fruktosa tidak menstimulasi daerah otak yang mengontrol nafsu makan.
Hal ini membuat nafsu makan tidak terkendali dan kita sulit merasa kenyang.
Baca Juga: Resep Sup Tomat Aroma Pala, Inspirasi Menu Buka Puasa Praktis Dengan Kuah yang Sedap
Selain itu, fruktosa juga bisa meningkatkan jumlah lemak di area perut yang bisa menignkatkan berbagai masalah kesehatan.
Kandungan fruktosa dalam sirup jagung bisa menyebabkan resistensi insulin yang memicu diabetes tipe 2.
Insulin membantu meningkatkan respon tubuh terhadap konsumsi karbohidrat untuk diubah menjadi energi.
Namun, mengonsumsi fruktosa berlebihan dapat membuat tubuh menjadi kebal terhadap efek insulin.
Hal ini bisa mengurangi kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula dalam darah.
Fruktosa yang tinggi dalam sirup jagung bisa menyebabkan peradangan yang meningkatkan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Fruktosa juga bisa meningkatkan zat berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjut.
Hal ini bisa membahayakan sel-sel tubuh dan memprburuk penyakit radang seperti asam urat.
Makan mi instan pakai nasi mendatangkan kenikmatan tersendiri.
Rasa mi instan cenderung gurih namun banyak orang yang menganggap porsinya sangat sedikit.
Sehingga banyak orang yang ketika makan mi instan pakai nasi.
Penambahan nasi tersebut supaya bisa membuat perut terasa lebih kenyang.
Padahal makan mi instan pakai nasi merupakan suatu hal yang tidak dianjurkan.
Karena mi instan dan nasi sama-sama bahan makanan yang mengandung kalori tinggi.
Sehingga ketika digabungkan kalori yang masuk ke dalam tubuh Anda pun sangat besar.
Hal tersebutlah membuat orang-orang yang gemar makan mi instan pakai nasi lebih mudah gemuk.
Jika hal tersebut terus dilakukan bahkan orang berpotensi mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Ketika sudah mengalami obesitas maka orang lebih mudah terkena berbagai penyakit.
Misalnya, jantung, kolesterol, diabetes, dan juga sebagainya.
Meski begitu, bukan berarti Anda tak boleh makan mi instan pakai nasi sama sekali.
Makan mi instan pakai nasi sebenarnya boleh saja, asalkan ada caranya.
Cara makan mi instan pakai nasi supaya tubuh tidak gemuk sangat mudah.
Melansir dari Tribunnews, makan mi instan pakai nasi sebenarnya boleh saja asalkan nilai kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak lah berlebihan.
Menurut Pusat Kesehatan Nasional Inggris, rata-rata wanita memerlukan 2000 kalori perhari.
Sedangkan pria lebih besar yakni 2500 kalori setiap harinya.
Namun, kebutuhan kalori setiap individu bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan saat ini dan tingkat aktivitas fisik.
Anak-anak, remaja dan wanita yang aktif beraktivitas atau sedang menyusui membutuhkan sekitar 2200 kalori.
Untuk remaja dan pria yang aktif beraktivitas, asupan kalori yang dibutuhkan sekitar 2800 kalori.
Maka dari itu, penting sekali mengetahui jumlah kalori yang ada di setiap piring berisikan mi instan dan nasi.
Jangan sampai lebih dari jumlah kalori yang dibutuhkan setiap hari.
Kemudian, meski Anda bisa mengatur jumlah kalori ketika makan mi instan pakai nasi bukan berarti bisa memakannya setiap hari.
Karena mi instan memiliki kandungan sodium yang cukup tinggi.
Hal ini bisa meningkatkan risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke. Mie instan juga sangat rendah nilai termasuk protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.
Nah, itu dia tips makan mi instan pakai nasi supaya tetap sehat. Semoga membantu ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Disajikan saat Lebaran, Ini 4 Bahaya Sirup Jagung"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR