SajianSedap.com - Ikan memang dikenal sebagai sumber protein yang baik untuk tubuh.
Bahkan lebih banyak yang merekomendasikan ikan dibanding daging sapi sebagai sumber protein.
Bukan tanpa alasan, ikan memang dikenal lebih murah dan lebih sehat.
Ikan juga bisa diolah menjadi berbagai macam menu enak.
Maka itu kita tak pernah ragu menyajikan olahan ikan di meja makan.
Namun, baiknya kini jangan lagi deh Anda masak ikan dengan cara digoreng.
Karena yang ada malah bisa bikin hal buruk ini terjadi.
Hal Buruk yang Terjadi Jika Masak Ikan dengan Cara Digoreng
Perlu diingat bahwa tak semua cara memasak baik untuk mempertahankan nutrisi dalam ikan.
Ada beberapa metode yang malah bisa mengubah atau mengurangi kandungan nutrisi pada ikan jadi berdampak buruk bagi tubuh. Salah satunya adalah dengan cara digoreng.
Seperti dikutip dari Healthline, ada dua kategori ikan yakni ikan yang berlemak dan tidak berlemak. Keduanya sama-sama jadi sumber protein yang berkualitas.
Namun, ikan berlemak dinilai sangat penting untuk kesehatan tubuh.
Salah satunya karena ikan berlemak mengandung beberapa nutrisi yang penting, termasuk asam lemak omega 3 tinggi dan vitamin D.
Asam lemak omega 3 dibutuhkan bagi tubuh dan juga otak agar bisa berfungsi dengan baik. Omega 3 bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan juga beberapa jenis kanker.
Omega 3 juga bisa mengurangi risiko penurunan fungsi otak yang sering dialami seiring bertambahnya usia
Para ahli banyak yang merekomendasikan makan ikan setidaknya satu atau dua kali seminggu.
Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen dalam unggahannya di akun Instagram miliknya @drtanshotyen mengatakan bahwa ada beberapa ikan yang bisa jadi sumber omega 3.
Di antaranya adalah ikan teri yang mengandung 1,4 mg omega 3 per 100 gram ikan. Selain ikan teri, ada juga ikan kembung dengan kandungan 2,2 mg per 100 gram.
Ada pula ikan tuna dengan kandungan 2,2 mg omega 3, ikan salmon dengan kandungan 1,6 mg omega 3, dan ikan tongkol dengan kandungan 1,5 mg omega 3 per 100 gram ikan.
Salah satu cara memasak yang tidak direkomendasikan untuk ikan adalah dengan cara digoreng. Baik itu pan-frying atau pun deep-frying.
Deep-frying menggunakan jumlah minyak yang sangat banyak untuk merendam ikan. Sementara pan-frying menggunakan lebih sedikit minyak pada wajan.
Selama penggorengan, ikan akan menyerap lemak dalam minyak tersebut. Sehingga meningkatkan jumlah kalori di dalamnya dan mengubah jenis lemak yang terkandung.
Memasak ikan dalam minyak sayur misalnya, yang mengandung jumlah asam lemak omega 6 dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan kandungan omega 6 inflamasi.
“Kalau digoreng, nah Omega 3 (pada ikan) malah jadi trans fat yang merugikan,” tulis Dr Tan dalam unggahannya.
Tak itu saja, suhu tinggi yang digunakan saat menggoreng juga bisa merusak asam lemak omega 3 jauh lebih parah daripada metode memasak lainnya.
Dalam salah satu penelitian, menunjukkan bahwa menggoreng ikan tuna bisa menurunkan jumlah asam lemak omega 3 sebanyak 70-85 persen.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Maka dari itu, sebaiknya olah ikan segar dengan cara selain digoreng. Ada beragam cara mengolah ikan segar tanpa digoreng.
Misalnya, olahan pepes, pangek, asam padeh, arsik, naniura, bakar bungkus daun, kuah ikan asam, kapurung, gulai, pindang, kari, singang, otak-otak, tekwan, dan masih banyak lagi.
Cara Membedakan Ikan Segar
Baiknya Anda harus bisa membedakan ikan yang segar dan tidak agar tak tertipu pedagang nakal.
Berikut adalah ciri-ciri ikan segar dan layak dikonsumsi, yang sangat sulit sekali diakali oleh pedagang nakal.
1. Bau ikan
Ciri-ciri ikan segar, baunya khas segar dan ringan.
Bau yang berasal dari ikan segar tidak terasa aneh atau mengganggu indra penciuman.
Sedangkan, bau ikan tidak segar biasanya cukup mengganggu penciuman karena terasa menyengat dan amis.
2. Mata ikan
Mata ikan yang segar akan tampak cerah, jernih, dan segar.
Permukaan matanya pun akan terasa menonjol dan kenyal saat diraba.
Sementara, mata ikan yang tampak mengerut, keruh, dan cekung serta berwarna kemerahan merupakan ciri-ciri ikan tidak segar dan tidak layak dikonsumsi.
Mata ikan yang cekung biasanya karena ikan mengalami dehidrasi, di mana ia lebih banyak berada di atas permukaan es daripada di air saat kita membelinya.
3. Warna ikan
Beberapa jenis ikan memiliki warna daging putih terang, tetapi ada pula jenis ikan dengan warna yang berbeda.
Namun, pastikan apa pun jenis ikan yang dipilih memiliki warna cerah, segar, dan tidak kusam
Ciri-ciri ikan segar warna kulitnya tampak mengkilap, terang, dan tampak sehat.
Sisik ikan pun masih menempel dengan kuat pada badan ikan dan tidak mudah lepas saat ditarik.
Sebaliknya, ikan tidak segar yang berkualitas rendah biasanya memiliki warna kulit yang tampak kusam.
Selain itu, sisik ikan mudah terlepas saat ditarik.
4. Daging ikan
Biasanya ciri-ciri ikan segar memiliki tekstur yang lembut tetapi cukup kenyal dan kencang.
Seluruh dagingnya pun tampak menempel kuat pada tulang.
Baca Juga: Resep Ikan Kembung Masak Taoco Enak, Menu Rumahan yang Selalu Bikin Makan Lebih Lahap
Kita dapat mengecek ikan segar atau tidak melalui tekstur dagingnya dengan cara menekan bagian perut ikan menggunakan jari telunjuk.
Apabila bentuknya kembali seperti semula maka tandanya ikan masih segar.
Jika sebaliknya, maka berarti ikan tersebut tidak segar dan tidak layak dikonsumsi.
Ciri ikan tidak segar juga memiliki warna yang kusam serta teksturnya pun menjadi lebih lunak.
5. Insang ikan
Kita bisa memeriksanya dengan cara mengangkat penutup insang yang terletak di sisi kepala ikan.
Ciri-ciri ikan segar memiliki insang berwarna merah yang tampak segar dan bersih serta teksturnya basah.
Semakin merah warna insangnya maka semakin baik kualitas ikan tersebut.
Insang yang berwarna kecokelatan atau keabuan serta tampak kering menandakan bahwa ikan tidak segar sehingga tidak layak dikonsumsi.
Penting diingat, kita bisa mengolah ikan segar sebagai makanan dalam waktu dua hari setelah membelinya.
Baca Juga: Resep Ikan Goreng Balut Saus Tomat Enak, Satu Lagi Ide Menu Makan Malam yang Tak Bikin Bosan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Kenapa Ikan Sebaiknya Tidak Digoreng?
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR