SajianSedap.com - Pada masa pandemi ini, Vitamin C menjadi salah satu zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh.
Pasalnya vitamin C menjadi salah satu asupan vitamin yang mampun menjaga kesehatan dan imunitas tubuh.
Bahkan kelangkaan vitamin C yang dijual dalam bentuk minuman di beberapa minimarket sempat terjadi.
Baca Juga: Jangan Salah! Ini Waktu yang Tepat Minum Vitamin C untuk Tangkal Covid-19, Bukan Pagi Atau Malam!
Meski memiliki kandungan yang baik untuk tubuh, namun vitamin C ini bisa menjadi salah satu bahaya yang diam-diam mengancam jiwa.
Bukannya sehat, mengonsumsi vitamin C secara berlebih, justru bisa mengancam kesehatan organ tubuh Anda.
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Lalu berapa dosis yang tepat mengonsumsi vitamin C setiap hari? simak ulasannya.
Bahaya Konsumsi Vitamin C Berlebih Bagi Tubuh
Meski pada dasarnya berdampak baik, namun vitamin C yang dikonsumsi secara berlebih justru akan berubah menjadi bahaya bagi tubuh.
Apalagi jika dikonsumsi secara tidak teratur, yang ada nyawa Anda menjadi taruhannya.
Melansir The New York Times, siapa saja yang masih berpikir bahwa konsumsi sedikit vitamin C sudah baik, maka lebih banyak akan lebih baik, dianjurkan untuk berpikir ulang.
Baca Juga: Pantas Dijuluki Raja Buah, ini Manfaat Luar Biasa Jika Rajin Makan Jambu Biji, Gak Bakal Nyesel
Baca Juga: Makanan untuk Obat Pilek dari Dapur Rumah, Jangan Lagi Buru-buru Beli Obat dari Dokter
Saran itu disampaikan oleh tim peneliti dari Inggris yang menemukan bahwa konsumsi suplemen 500 miligram sehari dapat merusak gen manusia.
Dijelaskan, banyak orang Amerika mengambil vitamin C sebanyak itu, atau bahkan lebih banyak, dengan harapan dapat mencegah sakit dan menuai manfaat antioksidan yang dapat merusak jantung, menimbulkan kanker, gangguan mata seperti katarak dan degenerasi makula, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Tetapi, para peneliti Inggris, ahli patologi kimia di University of Leicester, menemukan dalam penelitian enam minggu terhadap 30 pria dan wanita sehat bahwa suplemen vitamin C 500 miligram harian mengandung pro-oksidan serta efek antioksidan pada DNA materi genetik.
Para peneliti menemukan bahwa pada tingkat 500 miligram, vitamin C mempromosikan kerusakan genetik oleh radikal bebas ke bagian DNA, pangkalan adenin, yang sebelumnya tidak diukur dalam studi tentang sifat oksidatif vitamin.
Temuan yang telah diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Inggris Nature itu akhirnya menguatkan peringatan yang telah dikeluarkan selama puluhan tahun oleh seorang dokter Amerika, Dr Victor Herbert.
Profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Mount Sinai School of Medicine, New York, itu telah menunjukkan, terutama melalui penelitian di laboratorium, bahwa suplemen vitamin C meningkatkan pembentukan radikal bebas dari zat besi dalam tubuh.
“Vitamin C dalam suplemen memobilisasi zat besi yang tidak berbahaya yang disimpan dalam tubuh dan mengubahnya menjadi zat besi yang berbahaya, yang menginduksi kerusakan pada jantung dan organ-organ lain,” kata Dr Herbert.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
“Berbeda dengan vitamin C yang secara alami terdapat dalam makanan seperti jus jeruk. Sementara vitamin C sebagai suplemen bukanlah antioksidan,” kata Dr Herbert.
Suplemen vitamin C dalam dosis besar telah dikaitkan dengan kerusakan genetik sejauh pertengahan 1970-an.
Sehingga perlu dipahami lagi bahwa vitamin C yang berbahaya jika dikonsumsi secara berlebih adalah vitamin yang berbentuk suplemen.
Sementara vitamin Calami pada buah ataupun sayur masih aman dikonsumsi, tentunya dengan pengolahan dan tetap dikonsumsi secara tepat sesuai kondisi tubuh.
Lalu berapa sebenarnya takaran vitamin C yang tepat untuk kebutuhan harian?
Baca Juga: Jangan Kaget! 3 Makanan untuk Obat Kesemutan ini Ternyata Ada Di Dapur Rumah
Dosis Tepat Konsumsi Vitamin C Harian
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa vitamin C yang dikonsumsi secara berlebih justru akan berbahaya bagi organ tubuh Anda.
Untuk itu, perlu diperhatikan mengenai konsumsi vitamin C yang masuk ke tubuh Anda.
Melansir Mayo Clinic, vitamin C atau dikenal juga dengan nama asam askorbat adalah vitamin yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal, serta membantu tubuh menyerap zat besi.
Karena tubuh tidak akan memproduksi atau menyimpan vitamin C, maka memang penting bagi Anda untuk memasukkan vitamin C dalam pola makan sehari-hari.
Bagi kebanyakan orang, konsumsi buah jeruk, stroberi, lada merah cincang, atau brokoli menyediakan cukup vitamin C untuk hari itu.
Untuk orang dewasa, jumlah harian konsumsi vitamin C yang disarankan sebenarnya hanya 65 hingga 90 miligram (mg) per hari.
Sementara itu, batas atasnya adalah 2.000 mg sehari.
Batas konsumsi vitamin C itu patut dipertimbangkan.
Jangan sampai Anda termasuk orang yang mengalami megadosis vitamin C hingga timbul sejumlah masalah seperti diare, mual, muntah, mulas, kram perut, sakit kepala dan insomnia.
Sebaiknya konsultasikan juga kepada dokter sebelum mengonsumsi vitamin Cdalam bentuk suplemen, sehingga tidak terjadi megadosis saat mengonsumsi suplemen ini.
Baca Juga: 6 Makanan untuk Obat Luka agar Cepat Kering, Murah Meriah dan Mudah Didapat!
Ampuhkah Vitamin C untuk Tangkal Corona?
Dilansir dari Tribun Wow dari Live Science, kepopuleran suplemen vitamin C sebagai penambah daya tahan tubuh bermula dari tulisan pemenang nobel Linus Pauling, pada 1970-an.
Lewat tulisannya, suplemen vitamin C disebut ampuh mencegah flu sampai penyakit parah seperti jantung.
Akan tetapi, puluhan studi termasuk yang terbaru pada 2013 menyebut, konsumsi 200 miligram vitamin C saat pilek dapat mengurangi waktu sakit selama satu hari pada orang dewasa dan anak-anak.
Dari beberapa studi, mengonsumsi vitamin C tidak terbukti mencegah penyakit flu biasa.
Demikian juga dengan konsumsi suplemen vitamin C untuk mencegah Covid-19 yang disebabkan virus corona jenis baru SARS-CoV-2.
"Dampak konsumsi suplemen vitamin C untuk menangkal virus corona pasti sangat kecil," ujar Dr. William Schaffner, profesor penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center, AS, kepada New York Times.
Pernyataan senada disampaikan ahli nutrisi dari Boston Medical Center AS, Dr. Caroline Apovian.
"Kita tidak bisa menangkal Virus Corona hanya dengan minum vitamin C dosis tinggi atau makan jeruk sebanyak-banyaknya," kata dia seperti dilansir Business Insider.
Para ahli di Zhongnan Hospital dari Wuhan University, China, sejak Februari sampai September 2020, menguji efektivitas vitamin C dosis tinggi untuk mengatasi infeksi Virus Corona.
Mereka diberi infus yang mengandung 12 gram vitamin C dua kali sehari selama seminggu.
Hasil penelitian tersebut dirilis paling cepat setelah September 2020.
Baca Juga: Cuma Makan Nasi Putih dan Tempe Goreng Setiap Hari, Ibu Rumah Tangga ini Terkejut Setelah Tubuhnya Merasakan Hal Tak Biasa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Batas Konsumsi Vitamin C dan Bahayanya jika Sampai Berlebihan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR