Spesial Saji-Sedap, Berburu Kuliner Unik Khas Lombok Selain Ayam Taliwang, Ada Iga Sapi Asam Pedas sampai Nasi Ayam Bakar Super Pedas
SajianSedap.com - Ayam taliwang seolah menjadi menu wajib saat berkunjung ke Pulau Lombok.
Padahal, masih banyak kuliner khas Lombok lain yang tak kalah enak.
Sebut saja bebalung sapi yang bercita rasa asam pedas, nasi balap puyung yang super pedas, atau sate rembiga yang manis pedas.
Rata-rata hidangan khas Lombok selalu menggunakan elemen pedas untuk menciptakan rasa nikmat. Yuk, kita nikmati satu per satu.
1. Nasi Balap Puyung Inaq Esun, Nasi Toping Ayam Kampung Bakar Super Pedas
Jl. Raya Puyug, Gang Songkang, Lombok
Telp: 0878 6438 2786
Salah satu kuliner yang wajib dicicipi saat berada di Lombok adalah nasi balap puyung.
Dinamakan demikian karena pedagangnya berada di Jl. Raya Puyung, yang di masa lalu kerap digunakan untuk area balap motor liar.
"Dulu, setelah balapan mereka menyantap menu nasi ini di sini," jelas Hj Syarifah, putri Inaq Esun yang mendirikan rumah makan ini.
Nasi balap puyung terhitung sajian sederhana. Namun begitu, proses pembuatannya ternyata tak seserhadan sajiannya.
Seporsi menu ini terdiri dari nasi hangat yang ditaburi ayam bakar cincang pedas, ayam suwir goreng krispi, dan diberi taburan kedelai goreng renyah.
Penyajiannya menggunakan piring beralaskan daun pisang.
Ayam bakarnya menggunakan ayam kampung yang dipanggang di atas arang lalu dipotong-potong dan dimasak lagi dengan bumbu super pedas khas Inaq Esun.
Dalam sehari, Hj Syarifah mengaku membutuhkan cabai rawit hingga 12 kilogram.
Sementara ayam gorengnya menggunakan dada ayam kukus yang disuwir dan digoreng hingga krispi.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Review 4 Bakso Paling enak Se-Jabodetabek, Pencinta Bakso Wajib Banget Coba!
Semua lauk tadi dimasak di dapur tradisional yang berada di bagian belakang rumah makan.
Pengunjung bahkan bisa dan boleh melihat proses produksi nasi balap puyung di dapur ini.
"Sampai saat ini semua bahan dimasak secara tradisional, menggunakan kayu bakar agar wangi," jelasnya.
Tingkat kepedasannya ada dua, yaitu sedang dan pedas.
Namun bagi Sedap Lovers yang tak biasa pedas, level sedang rasanya sudah cukup bisa membuat keringat bercucuran.
Kelezatan nasi balap puyung dibanderol Rp 17 ribu per porsi.
Sedap Lovers bisa menyantapnya di rumah makan bergaya lesehan ini nyaris 24 jam.
Khusus pagi hingga malam, Sedap Lovers bisa menyantap di lokasi. Namun pada tengah malam hingga dini hari, Hj Syarifah hanya melayani nasi balap puyung yang dibungkus.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Tips Antigagal Membuat Bola Ubi Kopong Ala Pedagang!
2. Bebalung Rm Kelebet, Semangkuk Tulang & Iga Sapi Berkuah Asam Pedas
Jl. HOS Cokroaminoto, Lombok
Telp: 0819 1596 8399
Menu khas Lombok lainnya yang juga patut dicoba adalah bebalung.
Satu rumah makan yang khusus menyajikan menu ini adalah Rumah Makan (RM) Kelebet yang ada di ruas Jalan Hos Cokroaminoto. "Kelebet artinya nikmat atau lezat," terang Hj Wasiah, pemilik rumah makan.
Bebalung sendiri merupakan sajian berkuah berisi tulang sapi dan iga berdaging tebal. Kuahnya bening bercita rasa asam pedas yang menyegarkan.
Cabai dan asam menjadi jejak bumbu yang tertinggal dalam setiap mangkuk yang tersaji.
Keempukan daging sapinya selalu menjadi jaminan di rumah makan yang buka mulai pukul 10.00-17.00 WITA ini.
"Tulang dan iga sapinya saya masak dua kali, jadi empuk," imbuhnya.
Rebusan pertama dilakukan untuk membuang kotoran dan aroma amis daging sapi sekaligus sebagai proses awal pengempukan daging.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Tips Membuat Rempeyek Super Gurih, Renyah dan Tipis
Selanjutnya, air rebusan dibuang dan rebusan kedua dilakukan untuk mendapatkan kaldu yang gurih dan bening, sambil mulai direbus bersama bumbu-bumbu.
Cara ini membuat setiap iga dan tulang tetap tersaji utuh dan cantik, namun begitu rapuh saat disantap.
Benar-benar hasil memasak yang sempurna. Satu cawan kecil berisi sambal pedas disajikan sebagai pendampingnya.
Kelezatan sajian ini bisa ditebus dengan harga Rp 30 ribu per porsi melimpah.
Rumah makan berkapasitas 50 pengunjung ini bisa menghabiskan 80-100 kilogram tulang dan iga per harinya.
Seperti rumah makan khas Lombok lainnya, di sini ini juga Hj Wasiah memasak sajian adnlannya menggunakan kayu bakar di dapur tradisional yang berada di belakang rumah makan.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Trik Antigagal Bikin Pempek Kenyal, Lembut dan Enak yang Pasti Disuka Keluarga
3. Rumah Makan Bengkel, Hadirkan Cita Rasa Khas Kuliner Sasak
Jl. TGI Al Kholidi RT 02, Lombok
Telp: 0818 0523 5918
Rumah makan yang satu ini menyajikan beragam sajian khas suku Sasak Lombok.
Sang pemilik, Hj Juaeriah mengelola RM Bengkel miliknya bersama sang putri, Milawati, sejak 16 tahun lalu.
Salah satu kelebihan rumah makan ini, selain menyediakan beragam sajian khas suku Sasak yang lezat, juga kapasitas ruangannya yang luas hingga bisa menampung lebih dari 200 pengunjung.
Sebuah etalase besar menampilkan parade ragam lauk lezat siap saji yang bisa Sedap Lovers pilih sesuai selera. Di antaranya paru, daging, dan babat goreng.
Ada pula sajian khas beragam lauk berbumbu pelecing, seperti ayam kampung, beragam ikan laut, belut, dan keong sawah yang disebut sisuk pelecing.
Pelecing merupakan bumbu yang mengandalkan cabai merah, tomat, dan terasi. Tersaji pula pula abon ayam dan abon ikan yang berbumbu pedas.
Yang unik, di sini tersedia menu Rajang atau sejenis menu berkuah asam pedas yang berisi ragam ikan laut. Di Lombok juga terdapat sajian ikan sungai kecil yang digoreng hingga kering, seperti ikan wader di Jawa.
Namun di sini, namanya ikan pudah.
Setiap pengunjung di rumah makan ini akan mendapatkan set nasi putih, semangkuk sayur bayam bening, plus sambal pedas.
Rata-rata menu dibanderol dengan harga Rp 20 ribu-Rp 30 ribu.
Oh ya, perlu Sedap Lovers ketahui, pengucapan bengkel untuk rumah makan ini seperti e pada kata elang, bukan bengkel seperti tempat memperbaiki kendaraan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
4. Sate Rembiga Ibu Sinaseh, Sate Sapi Berbumbu Gurih & Pedas
Jl. Dr. Wahidin, Rembiga, Lombok
Telp: 0819 1799 1747
Rumah makan milik Sinaseh ini tak pelak kerap menimbulkan padatnya kawasan perempatan Rembiga, khususnya pada saat jam makan siang atau makan malam.
Banyak sekali pelanggannya yang rela mengantre panjang demi menikmati gurih dan pedasnya sate khas rembiga racikannya.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Intip 6 Metode Membentuk Kue Kering yang Selama Ini Mungkin Tak Terpikirkan
Sate rembiga adalah sate berbahan daging sapi lokal NTB yang diracik dengan bumbu kombinasi cabai kering, bawang putih, terasi, dan gula merah.
Sementara dagingnya ditumbuk-tumbuk terlebih dulu sehingga teksturnya lebih empuk dan mudah menyerap bumbu.
Sate ini disajikan tanpa saus atau bahan cocolan lainnya karena rasanya sudah enak. Paduan manis dan gurih dengan aroma terasi yang mencuat, membuat sate seharga Rp 20 ribu berisi 10 tusuk per porsi ini selalu diminati.
Selain sate rembiga, ada pula satu jenis sate lainnya, yaitu sate pusut.
Sate ini juga menggunakan daging sapi, namun dicampur dengan kelapa parut dan berbumbu kemerahan. Namun rasanya ternyata tak sepedas sate rembiga, bahkan cenderung lebih gurih yang berasal dari kelapa parut.
Dalam sehari, Sinaseh bisa menghabiskan 80-90 kilogram daging sapi untuk rumah makannya yang mulai beroperasi mulai pukul 10.00-21.00 WITA ini.
Sedap Lovers bisa memilih bersantap di bagian dalam rumah makan atau bersantai di gubuk-gubuk lesehan yang berada di bagian depan rumah makan.
Nah, Sedap Lovers sudah siap berburu kuliner khas di Lombok?
TEKS & FOTO: MIFTAKH F
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Tips Sukses Membuat Onde Onde Ketawa Merekah Sempurna, Pasti Berhasil!
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR