Jangan pula memilih telur yang digoreng dengan mentega atau minyak karena kandungan lemaknya yang tinggi.
Tak hanya itu, beberapa hidangan yang menggunakan telur juga sering kali mengandung bawang merah atau cabai.
Kue-kue seperti donat juga cenderung memiliki kandungan lemak yang tinggi, oleh karena itu, jika ingin mengonsumsinya, lebih baik memilih opsi yang rendah lemak.
Selain jenis makanan, penting juga memperhatikan ukuran porsi.
Penderita GERD disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi yang kecil, karena makan dalam porsi besar atau makanan yang tinggi kalori dapat memicu refluks asam.
Minuman sering menjadi teman menu sarapan, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait minuman yang dikonsumsi bersama sarapan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Menurut LiveStrong, sebaiknya hindari kopi atau teh sebagai minuman pendamping sarapan karena keduanya berpotensi memperburuk gejala GERD.
Menurut American Society for Gastrointestinal Endoscopy, kopi dapat melemahkan Lower Esophageal Sphincter (LES), yang berfungsi sebagai gerbang antara kerongkongan dan perut.
Jika LES melemah, cairan lambung yang asam dapat bocor ke kerongkongan, menyebabkan peradangan dan iritasi.
Selain minuman berkafein, minuman yang mengandung alkohol juga berpotensi memicu gejala refluks asam.
Baca Juga: Cara Minum Kopi yang Aman Untuk Pengidap Asam Lambung, Tak Perlu Takut Sama Efek Samping
Buah dan jus adalah menu sarapan yang umum dan sehat bagi banyak orang, tetapi beberapa jenis buah dan jus memiliki sifat asam, seperti jeruk, nanas, dan jus tomat.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR