Sebab kala itu, ketupat merupakan simbol perayaan Hari Raya Islam pada masa pemerintahan Raden Patah dari Kerajaan Demak pada abad ke-15.
Kemudian, Sunan Kalijaga memanfaatkan ketupat sebagai media dakwah untuk menyebarkan Islam di kalangan masyarakat pesisir utara Jawa.
Bungkus ketupat yang terbuat dari janur menunjukkan identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa atau nyiur.
Sunan Kalijaga juga memasukkan pengaruh Hindu pada ajaran Islam, sehingga menjadi sebuah akulturasi.
Tujuannya, untuk menarik hati masyarakat yang kala itu masih memeluk Hindu.
Nah unik sekali bukan.
Baca Juga: Tips Membuat Sarden 100 Kali Lebih Enak, Salah Satunya Rendam Sarden di Air ini Sebelum Dimasak
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR