Pada bawang ini terdapat sifat antioksidan, yang mampu mengurangi stres oksidatif dan mengurangi pengeroposan tulang.
Bahkan dalam penelitian, bawang bombai memiliki efek baik pada perempuan lanjut usia sehingga mengurangi risiko terjadinya patah tulang pinggul.
Pada bawang bombai juga memiliki kandungan flavonoid yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi.
Jadi saat mengonsumsi bawang bombai secara teratur dalam jumlah yang cukup, tubuh akan terlindungi dari berbagai penyakit kronis, seperti kanker dan diabetes.
Faktanya, bawang bombai mengandung lebih dari 25 jenis flavonoid yang berbeda dan menjadi salah satu sumber antioksidan terkaya dalam makanan.
Bawang bombai juga memiliki senyawa yang mengandung belerang, yang telah terbukti melindungi terhadap beberapa jenis kanker tertentu.
Manfaat lain dari bawang bombai adalah memiliki kemampuan untuk menjaga organ penting, yaitu jantung.
Pada bumbu dapur satu ini ada kandungan flavonoid yang bernama quercetin yang merupakan jenis antioksidan pelindung dan memiliki efek antiinflamasi.
Jadi jenis antioksidan tersebut akan memberikan dampak baik pada kesehatan jantung secara keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian, bawang bombai bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah.
Bahkan kandungan pada bumbu dapur ini bisa mengelola kadar kolesterol hingga mengurangi peradangan.
Baca Juga: Trik Jitu Mengiris Bawang Bombay Tanpa Nangis Tanpa Drama, Pemula Pasti Langsung Bisa!
Berbagai manfaat yang sudah disebutkan ini tetap bisa didapakan saat bawang bombai dimasak.
Selain itu, perhatikan juga dampak berbeda pada konsumsi bawang bombai.
Umbi satu ini juga bisa menimbulkan alergi pada beberapa orang yang memiliki kepekaan khusus pada makanan ini.
Jadi kalau sase lovers salah satu orang yang mengalami alergi terhadap bumbu dapur ini, sebaiknya konsultasikan dulu ke pakar kesehatan ya.
Baca Juga: Siapa Sangka Bawang Bombay dapat Mengatasi Rambut Rontok! Lebih Irit Daripada Laser Tsay
KOMENTAR