SajianSedap.com - Telur asin merupakan salah satu olahan telur yang khas dari Indonesia.
Makanan satu ini banyak dijumapi khusunya di pulau Jawa.
Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin.
Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin.
Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur.
Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, “kering” (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.
Di Jawa Timur juga mulai banyak penjual yang menjual berbagai macam jenis telur asin, mulai dari telur asin rasa original sampai telur asin dengan berbagai macam rasa.
Kandungan gizi pada telur asin cukup tinggi, namun sifatnya mudah rusak karena pengaruh organisme pada kulit telur.
Kerusakan telur biasanya terjadi setelah telur berada pada udara terbuka selama 2 minggu tanpa upaya pengawetan.
Karena itu cara menyimpan harus tepat.
Misalnya telur asin rebus yang memiliki umur simpan maksimal kurang lebih 10 hari jika disimpan di luar lemari es.
Baca Juga: Cara Menyimpan Sisa Adonan Kue Kering Agar Bisa Tetap Digunakan, Pemula Wajib Catat
“Kalau telur asin bebas bahan pengawet, bisa disimpan di suhu ruangan normal selama 10 hari. Kalau mau disimpan di lemari es, 2-3 minggu, tidak lebih dari sebulan,” kata Tjoa Kiem Tien, pemilik Toko Telur Asin Tjoa dikutip dari Kompas.com
Sedangkan telur asin mentah memiliki umur simpan yang sama dengan telur asin rebus, yaitu hingga 10 hari pada suhu ruang dan hingga satu bulan did alam lemari es.
“Masukkan ke dalam kulkas, cuci dulu biar abu garamnya hilang, bagus juga. Kalau butuh, misal mau digoreng atau apa, keluarkan saja. Bisa tahan sampai sebulan,” kata Tjoa.
Namun, telur asin juga harus disimpan dengan baik agar awet, apalagi jika telur asin dibuat tanpa bahan pengawet.
Caranya, simpan telur asin di wadah tanpa penutup.
Telur asin sebaiknya disimpan pada ruangan dengan sirkulasi udara yang baik.
Jika disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari penutupnya.
Misalnya di mangkuk atau keranjang terbuka.
Hal yang sama juga terjadi di lemari es.
Jangan menyimpan telur asin dalam wadah tertutup seperti kotak atau plastik.
“Jangan dimasukkan ke dalam kantong plastik, apalagi kalau tertutup rapat. Nanti telur asinnya tidak tahan lama karena lembab. Jadi lebih cepat basi,” jelas Tjoa.
“Makanya di kemasan ada lubang-lubang kecil.
Itu sengaja untuk sirkulasi udara. Nanti kalau penyimpanan enggak benar ya rusak. Kuningnya bisa jadi hitam, semakin lama semakin hitam,” pungkasnya.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengusir Kutu pada Beras, Lenyap Selamanya Kalau Ada Bahan Dapur Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR