Keep warm sendiri merupakan fitur yang biasanya akan otomatis aktif setelah beras yang dimasak di dalam rice cooker matang atau menjadi nasi.
Jadi, setelah nasi matang, rice cooker akan mengaktifkan mode keep warm terus-menerus sampai kamu mematikannya secara manual.
Pada saat itu, nasi yang ada di dalam rice cooker aman untuk dikonsumsi, bahkan jika spora dibiarkan hidup.
Namun, semakin banyak waktu berlalu, semakin tinggi kemungkinan spora akan pecah dan merusak nasi.
Jika nasi sudah terlihat berbau atau terlihat ada tanda-tanda pertumbuhan jamur atau bakteri, lebih baik untuk membuangnya daripada mencoba mengonsumsinya.
Jika nasi telah rusak karena pertumbuhan spora bakteri atau jamur dan kemudian dikonsumsi, ada risiko kesehatan yang signifikan.
Pertumbuhan bakteri atau jamur pada nasi dapat menghasilkan toksin atau zat beracun yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Agar waktu penyimpanan nasi di dalam rice cooker bisa lebih lama dan aman, pastikan fitur keep warm memiliki suhu lebih tinggi dari 140 derajat Fahrenheit atau 60 derajat Celcius.
Namun, apabila fitur keep warm pada rice cooker milikmu tak memiliki suhu setinggi itu, lama waktu penyimpanan nasi tidak bisa sampai 12 jam, maksimal selama delapan jam atau kurang.
Saat fungsi keep warm memanaskan bagian bawah panci rice cooker, uap air dalam butiran nasi perlahan menguap.
Hasilnya adalah nasi kering. Setelah uap air sepenuhnya menguap, spora bakteri pecah dan mulai berkembang biak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa yang Terjadi Jika Terlalu Lama Menyimpan Nasi di Rice Cooker?
Baca Juga: Secepat Itu Membersihkan Kerak Panci Rice Cooker dengan 1 Bahan DapurSaja
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR