Selain itu, Siswanto ingin melestarikan kearifan lokal setempat.
"Sangat disayangkan nama ayam pencok sudah tak lagi dikenal. Banyak yang bilang ayam pencok asli Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan," kata Siswanto.
"Padahal kuliner ini juga ciri khas warga Kecamatan Gabus, Grobogan. Istilahnya kuliner khas masyarakat timur Kabupaten Grobogan. Dulunya disajikan untuk ritual sesaji," kata pekerja swasta ini.
Kedai Mbok Soem yang dibuka pagi hingga malam ini cukup ramai dikunjungi pembeli.
Dalam sehari, Warung Mbok Soem yang baru awal merintis ini bisa menghabiskan 10 ekor ayam kampung.
"Ayam pencok disajikan dengan nasi, sambal urap dan kudapan. Bisa disajikan dengan ayamnya disuwir atau masih utuh," jelasnya.
"Warung ini baru enam bulan dan sudah lumayan pengunjungnya. Ayam pencok laris karena hanya hitungan jari warung yang menjual ayam pencok di Grobogan," pungkas Siswanto.
Pelanggan ayam pecok Warung Mbok Soem, Nuninggiastuti (52), mengatakan, setiap akhir pekan ia beserta keluarga selalu menyempatkan diri untuk menikmati ayam pencok olah Siswanto.
"Rasanya enak dan istimewa. Apalagi ada kudapan serta sambal urapnya yang maknyus. Dijamin sekali menjajal akan ketagihan," kata Nuning.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Enaknya Ayam Pencok, Kuliner Tradisional Grobogan yang Langka
Baca Juga: Cara Aman Makan Ikan Agar Terhindar dari Merkuri, Begini Triknya
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR