SajianSedap.com - Ikan merupakan salah satu sajian Imlek yang memiliki makna khusus.
Ikan biasanya disajikan dalam bentuk utuh atau tidak dipotong.
Ikan dalam bahasa Tionghoa disebut "yu," yang juga memiliki arti "kekayaan" atau "keberuntungan."
Oleh karena itu, menyajikan ikan selama perayaan Imlek diyakini dapat membawa keberuntungan dan rejeki yang baik untuk keluarga.
Ikan juga dapat melambangkan kesejahteraan dan keselamatan.
Tradisi menyajikan ikan selama Imlek diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan perlindungan bagi keluarga.
Namun ternyata saat makan ikan ini tidak boleh sembarangan.
Saat makan ikan dalam perayaan Imlek, sebaiknya tidak dihabiskan atau menyisakan bagian bawahnya.
Melansir dari laman big.go.id, dalam tradisi Imlek, dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah.
Tidak hanya itu, masyarakat Tionghoa percaya harus menyisakan ikan yang disantap untuk dinikmati keesokan harinya.
Kebiasaan ini melambangkan dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.
Baca Juga: Cara Simpan dan Hangatkan Dimsum untuk Sajian Imlek, Rasa Tetap Yummy!
Mengacu pada ide makanan Tahun Baru Imlek, ikan merupakan hidangan yang sangat diperlukan dalam makan malam bersama keluarga
Selain dilarang makan ikan bagian bawah, ternyata ada beberapa aturan makan ikan lain sata imlek loh.
Apa saja sih?
Mengutip dari laman travelchinaguide.com, jangan membalik ikan setelah selesai makan satu sisinya.
Dalam budaya Tiongkok, artinya sial.
Untuk menunjukkan rasa hormat, kepala ikan perlu ditaruh di hadapan orang yang lebih tua atau tamu terhormat.
Di Tiongkok selatan, sebagian orang hanya memakan bagian tengah ikan pada Malam Tahun Baru, meninggalkan kepala dan ekornya keesokan harinya untuk melambangkan kelengkapan.
Unik sekali bukan?
Meski hidangan sederhana, namun ternyata sarat akan makna dan filosofi.
Baca Juga: Rekomendasi Chinese Food Halal di Jogja yang Bisa Dikunjungi saat Liburan Imlek
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR