SajianSedap.com - Buddha Jumps over the Wall atau Fu Shou Quan atau dalam bahasa Indonesia juga disebbut Budha Melompat merupakan salah satu hidangan yang cukup unik.
Tentu nama hidangan ini cukup unik bukan?
Budha secara umum merujuk pada sosok Sidharta Gautama yang menyebarkan ajaran Budha.
Namun bagainama dengan sajian Fu Shou Quan ini?
Sajian ini merupakan makanan khas Imlek dari Singapura.
Tentu makanan ini marupakan makanan dari Tiongkok.
Akan tetapi, Singapura yang juga merupakan rumah dari beragam etnis, termasuk etnis China sendiri juga menjadikan sajian Fu Shou Quan.
Lantas bagaimana sih asal-usul mengenai sajian dengan nama unik ini?
Melansir dari China Today, “Buddha Melompat" atau Buddha Jumps over the Wall atau juga dikenal sebagai “Fu Shou Quan,” sebuah harapan untuk keberuntungan dan umur panjang, adalah hidangan Fujian terkenal yang berasal dari masa pemerintahan Kaisar Qing Daoguang (1821—1850).
Hidangan ini dibuat oleh Zheng Chunfa, koki ternama dan pemilik Restoran Ju Chun Yuan di Fuzhou, Provinsi Fujian.
Zheng adalah koki pribadi seorang pejabat senior lokal di tahun-tahun awal karirnya.
Baca Juga: Cara Simpan dan Hangatkan Dimsum untuk Sajian Imlek, Rasa Tetap Yummy!
Pada suatu kesempatan, pejabat tersebut, Zhou Lian, diundang ke jamuan makan yang diadakan oleh otoritas keuangan Fuzhou, dan sangat terkesan dengan satu hidangan lezat.
Sesampainya di rumah, Zhou langsung meminta kokinya Zheng Chunfa untuk membuatnya.
Setelah beberapa kali gagal, Zheng pergi ke biro keuangan untuk mengamati dengan tepat bahan apa yang dikandungnya dan bagaimana cara menyiapkannya.
Akhirnya ia berhasil menciptakan kenikmatan kuliner versinya sendiri dengan menambahkan lebih banyak makanan laut dan makanan lezat lainnya yang menambah aroma memikat dan rasa yang menggugah selera.
Setelah meninggalkan pekerjaannya di rumah Zhou Lian dan membuka restorannya sendiri, hidangan Zheng Chunfa, dengan 18 bahan utamanya, beserta berbagai suplemen dan bumbu, semuanya direbus dalam toples tembikar, menjadi spesialisasi rumah tersebut.
Orang-orang datang berbondong-bondong untuk mencicipinya.
Suatu hari, aroma yang menggugah selera memikat sekelompok ulama yang lewat.
Setelah mencicipi hidangan tersebut, mereka semakin memuji keunggulannya dan mulai memujinya dalam syair.
Puisi yang menjadi paling terkenal dengan jelas menggambarkan seorang biksu yang melompati tembok kuil menuju lingkungan setempat dan melahap masakan awam ini, sehingga mengabaikan sumpah vegetariannya.
Oleh karena itu, nama hidangan tersebut diubah dari “Fu Shou Quan” menjadi “Buddha Melompati Tembok.”
Hidangan ini telah menjadi hidangan lezat di jamuan makan kenegaraan selama beberapa dekade, termasuk pada jamuan makan malam Raja Kamboja Norodom Sihanouk, Presiden AS Ronald Reagan, dan Ratu Elizabeth II dari Inggris.
Wah sungguh unik bukan?
Baca Juga: Rekomendasi Chinese Food Halal di Jogja yang Bisa Dikunjungi saat Liburan Imlek
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR