Karena itu sajian ikan bandeng melambangkan ikatan persaudaraan yang kuat.
"Dihidangkan dan disantap bersama, tidak makan sendiri-sendiri," kata Azmi punya Museum Peranakan Tionghoa itu.
Keberadaan bandeng saat Imlek dimaknai juga sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan.
Bandeng dianggap mirip dengan lika-liku kehidupan manusia.
Banyaknya tulang halus pada bandeng membuat orang yang menyantapnya mesti berhati-hati.
Hal itu kemudian diibarat dengan banyaknya rintangan dalam kehidupan manusia dan manusia harus selalu awas.
"Dagingnya lembut dan nikmat, tetapi harus hati-hati banyak duri jika tertelan cukup menyakitkan. Ini seperti hidup, pasti ada halangan maupun rintangan dan kita diajarkan untuk mampu mengatasinya dengan baik," jelas Azmi.
Azmi tak menampik bahwa tradisi sajian ikan bandeng dalam perayaan Imlek tidak begitu kental lagi setelah Tahun Baru China sempat dilarang di Tanah Air.
Kini bahkan ada yang menggantinya dengan jenis ikan yang lain.
"Harusnya ikan bandeng karena ada maknanya, tapi saya dengar sudah ada yang diganti dengan ikan lain," kata dia.
Nah sekarang sudah tahu kan asal mula mengapa ikan bandeng hadir sebagai salah satu makanan wajib saat Imlek tiba.
Kenali khasanah kuliner Indonesia dengan selalu update informasi di Sajian Sedap ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tradisi Sajian Ikan Bandeng Saat Imlek dan Sebuah Sejarah Akulturasi
Baca Juga: Kenapa Jeruk Mandarin Identik dengan Imlek? Ternyata Begini Artinya
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR