SajianSedap.com - Jamur biasanya dikelompokkan ke dalam sayuran.
Namun ia sebenarnya memiliki kelas tersendiri, bukan tanaman sayur seperti brokoli atau kembang kol.
Oleh karena berbeda kelompok, jamur memiliki kandungan gizi yang juga agak berbeda.
Posisinya ada di antara sayuran dan sumber protein, yang berserat sekaligus berprotein.
Dibandingkan sayur, jamur mengandung protein lebih banyak.
Kadar protein dari masing-masing jenis jamur pun berbeda.
Jamur tiram paling tinggi kadar proteinnya dibandingkan jamur jenis yang lain.
Jamur merang dan kancing sedikit di bawahnya.
Sementara jamur shiitake dan jamur kuping relatif rendah proteinnya.
Rata-rata protein jamur sekitar belasan persen dari berat keringnya.
Cukup tinggi, tapi masih di bawah kacang-kacangan.
Baca Juga: Ibu-ibu Harus Tahu, Jangan Buang 1 Bagian Ini dari Jamur Enoki Kalau Mau Disimpan Tahan Lama
Dan oleh karena kadar proteinnya cukup tinggi, jamur bisa menjadi alternatif sumber protein nabati.
Protein tinggi inilah yang membuat rasa jamur agak gurih.
Apalagi salah satu asam amino pada jamur adalah glutamat, seyawa yang memberi rasa gurih dan biasanya digunakan sebagai penyedap rasa.
Itulah sebabnya kaldu jamur biasa dijadikan sebagai pengganti kaldu ayam atau daging, walaupun rasanya tentu saja tidak bisa segurih kaldu hewani.
Jamur juga tak banyak mengandung lemak, rata-rata kadarnya di bawah 5 persen.
Paling tinggi kadar lemaknya ada pada jamur shiitake.
Namun lemaknya tentu jauh lebih rendah daripada lemak daging ayam atau sapi.
Jamur juga tidak berkolesterol, sehingga kaldunya cocok dijadikan sebagai alteratif bagi mereka yang sedang mengurangi konsumsi lemak dan kolesterol.
Apalagi lemaknya didominasi lemak tak jenuh yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.
Vitamin utama pada jamur adalah vitamin B.
Khusus jamur tiram putih, ada bonus provitamin D yang berguna untuk kesehatan tulang.
Baca Juga: Jangan Cuci Jamur Tiram, Lakukan Cara Ini agar Tidak Gampang Busuk!
Sayangnya, kandungan vitamin ini mudah rusak jika jamur dimasak dengan suhu panas yang lama atau tinggi.
Itu sebabnya, gizi jamur akan berkurang drastis bila dimasak sebagai jamur krispi atau abon.
Paling sehat jika dimasak dengan pemanasan sedang dan singkat, maksimal 10 menit pada suhu air mendidih.
Apalagi, jamur memiliki tekstur yang lunak sehingga tidak membutuhkan pemanasan lama.
Daripada digoreng garing, lebih sehat jika jamur dimasak tumis, sup, cah, fuyunghai, capcai, pepes, saus tiram, dan sejenisnya.
Oh ya, jika jamur direndam terlebih dahulu sebelum dimasak, sebaiknya air rendamannya tidak langsung dibuang, melainkan bisa digunakan untuk memasak, sebab di dalamnya terdapat gizi pada jamur yang larut air.
Selamat mengolah jamur!
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
KOMENTAR