Protein tinggi inilah yang membuat rasa jamur agak gurih.
Apalagi salah satu asam amino pada jamur adalah glutamat, seyawa yang memberi rasa gurih dan biasanya digunakan sebagai penyedap rasa.
Itulah sebabnya kaldu jamur biasa dijadikan sebagai pengganti kaldu ayam atau daging, walaupun rasanya tentu saja tidak bisa segurih kaldu hewani.
Jamur juga tak banyak mengandung lemak, rata-rata kadarnya di bawah 5 persen.
Paling tinggi kadar lemaknya ada pada jamur shiitake.
Namun lemaknya tentu jauh lebih rendah daripada lemak daging ayam atau sapi.
Jamur juga tidak berkolesterol, sehingga kaldunya cocok dijadikan sebagai alteratif bagi mereka yang sedang mengurangi konsumsi lemak dan kolesterol.
Apalagi lemaknya didominasi lemak tak jenuh yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.
Vitamin utama pada jamur adalah vitamin B.
Khusus jamur tiram putih, ada bonus provitamin D yang berguna untuk kesehatan tulang.
Baca Juga: Jangan Cuci Jamur Tiram, Lakukan Cara Ini agar Tidak Gampang Busuk!
Sayangnya, kandungan vitamin ini mudah rusak jika jamur dimasak dengan suhu panas yang lama atau tinggi.
KOMENTAR