SajianSedap.com - Mengonsumsi bubur ayam memang nikmat.
Bukan cuma untuk sarapan, tapi makanan ini kerap dipilih ketika badan sedang sakit.
Ditambah lagi sekarang banyak pedagang yang menggunakan bermacam-macam topping agar menarik perhatian pengunjung.
Meski kini pedagang semakin kreatif, ada beberapa hal yang patut diperhatikan sebelum membeli bubur ayam.
Terutama yang menjadikan makanan ini sebagai makanan favorit.
Karena ada beberapa oknum nakal yang ingin mencari untung dalam memanfaatkan bahan berbahaya dalam membuat bubur.
Seperti penambahan boraks sebagai salah satu bahan pembuatannya.
Berita mengenai Boraks yang terdapat dalam bubur ayam ini baru ditayangkan di salah satu tayangan televisi swasta.
Ternyata boraks ini begitu diminati oleh pedagang-pedagang kecil.
Namun memang tidak semua pedagang kecil berbuat curang seperti itu.
Pertimbangan faktor ekonomi lagi-lagi yang menjadi alasan mengapa mereka nekat melakukan hal tersebut.
Dengan bermodalkan sedikit, mereka mengharapkan keuntungan yang lumayan, tanpa memikirkan dampak atau akibat atas perbuatan mereka tersebut terhadap para konsumen.
Penggunaan boraks sebagai bahan makanan sebenarnya telah dilarang oleh Pemerintah sejak Juli 1979, hal tersebut dimantapkan kembali dengan SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.
Boraks tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta merta berakibat buruk terhadap kesehatan, tetapi apabila boraks masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh manusia secara kumulatif.
Dan akibat/efeknya akan dirasakan di kemudian hari.
Dampak karena seringnya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal.
Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
Boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan berikut ini: kerupuk beras, sebagai komponen pembantu pembuatan gendar (adonan calon kerupuk), mi, lontong (sebagai pengeras), ketupat (sebagai pengeras), bakso (sebagai pengawet dan pengeras), kecap (sebagai pengawet)
Pedagang bubur ayam keliling yang sempat diliput oleh stasiun TV tersebut, menjelaskan bagaimana cara dia membuat buburnya dengan menggunakan boraks tersebut, juga mengakui bahwa memang sengaja memasukkan boraks tersebut ke dalam adonan buburnya saat dimasak.
Untuk ukuran beras 2 kg, maka boraks yang dimasukkan sebanyak 1/2 sendok makan ke dalam adonan buburnya, kemudian ditambahkan garam dan vetsin.
Dia mengakui tidak mengetahui adanya bahaya yang mengancam tubuh manusia bila terus menerus mengkonsumsi bubur yang dicampuri boraks.
Dia juga mengatakan bahwa hampir setiap pedagang bubur ayam selalu mencampurkan boraks tersebut.
Melihat fenomena dan fakta tersebut, hendaknya kita bisa membedakan bubur ayam yang mengandung boraks dan yang tidak menggunakan boraks.
Memang tidak mudah untuk membedakannya, karena tampilan keduanya sama-sama encer dan putih.
Cara membedakannya adalah untuk bubur ayam yang dicampuri boraks, biasanya tekstur buburnya tidak akan berubah dalam jangka waktu tertentu.
Teksturnya masih tetap encer, namun apabila kita memegang tekstur buburnya, maka akan terasa lengket di tangan seperti lem.
Sedangkan untuk bubur ayam yang tidak mengandung boraks, tekstur buburnya akan mengental dan mengeras dalam jangka waktu tertentu.
Hal tersebut terjadi karena air yang terkandung di dalam bubur tersebut akan menyatu dengan buburnya.
Bila kita pegang pun tidak akan terasa lengket.
Selain itu, warna yang sangat mencolok dari pedagang bubur kebanyakan juga harus patut dicurigai.
Bahkan tak ada salahnya bertanya kepada pedagang kenapa warna buburnya begitu putih bersih.
Terakhir, beraroma menyengat yang mencurigakan bisa jadi salah satu penggunaan boraks.
Bahkan binatang seperti lalat pun enggan untuk hinggap bisa patut dicurigai.
Jadi perhatikan ketiga hal di atas sebelum memakan bubur ayam ya Sase lovers.
Baca Juga: Beda dari yang Lain, Kuah Bubur Ayam ini Warnanya Hitam! Ternyata Pas Dicoba Bikin Ketagihan
Sebagian Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Waspadai Bubur Ayam Mengandung Boraks!"
KOMENTAR