Sebuah analisis besar dari 67 penelitian menunjukkan, ketika orang makan 2-10 gram serat larut per hari, mereka mengalami sedikit penurunan kadar kolesterol jahat sekitar 2,2 mg per desiliter.
Selain itu, kol mengandung zat yang disebut fitosterol. Ini adalah senyawa tanaman yang secara struktural mirip dengan kolesterol dan mampu mengurangi kolesterol jahat dengan menghalangi penyerapan kolesterol di saluran pencernaan.
Kol ungu mengandung senyawa kuat yang disebut anthocyanin, yakni pigmen tumbuhan yang termasuk dalam keluarga flavonoid.
Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara makan makanan yang kaya akan anthocyanin dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 93.600 wanita, para peneliti menemukan, peserta yang mengonsumsi makanan kaya antosianin lebih tinggi memiliki risiko serangan jantung yang jauh lebih rendah.
Kubis mengandung lebih dari 36 jenis anthocyanin kuat yang berbeda, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk kesehatan jantung.
Bukti terbaru menunjukkan bahwa meningkatkan asupan potasium dari makanan sama pentingnya untuk menurunkan tekanan darah.
Kalium adalah mineral dan elektrolit penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.
Salah satu fungsi utamanya adalah membantu mengatur tekanan darah dengan menangkal efek natrium dalam tubuh.
Kol ungu adalah sumber potasium yang sangat baik, yakni memberikan 12% dari kebutuhan harian dalam porsi 178 gram.
Makan mentah atau dimasak sebentar.
Studi menunjukkan, perempuan yang mengonsumsi empat porsi atau lebih kol kubis mentah atau yang dimasak sebentar seminggu selama remaja, 72 persen lebih sedikit mengalami kanker payudara dibandingkan dengan yang hanya mengonsumsi satu atau dua porsi seminggu.
Konsumsi kol selama dewasa juga memberi efek perlindungan.
Untuk mendapat efek lebih tinggi, pilih kubis ungu ketimbang kol putih.
Kubis ungu memiliki aktivitas antioksidan enam kali lebih tinggi daripada yang putih kehijauan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Manfaat Kol untuk Kesehatan Menurut Sains
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR