Pemanis Stevia 200–350 kali lebih manis daripada gula, jadi hanya diperlukan sedikit saja untuk memberikan tingkat kemanisan yang sama seperti gula.
Saat Anda mengonsumsi gula (sukrosa), tubuh memecahnya menjadi glukosa dan fruktosa, menggunakan apa yang dibutuhkannya, dan menyimpan sisanya untuk digunakan di masa mendatang.
Sebaliknya, saat mengonsumsi pemanis stevia, tidak ada komponen pemanis yang tersimpan di dalam tubuh.
Sebaliknya, mikroba usus di usus besar menggunakan sebagian stevia untuk energi, sementara sisanya dikeluarkan melalui urin.
Meski memiliki kadar kalori nol, apakah gula stevia ini aman dikonsumsi harian?
Pemanis stevia aman dikonsumsi.
Mereka adalah salah satu dari delapan jenis pemanis rendah dan tanpa kalori yang diizinkan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk digunakan dalam persediaan makanan AS.
Pemanis stevia pertama diakui aman oleh FDA pada tahun 2008.
Selain FDA, otoritas kesehatan global terkemuka seperti European Food Safety Authority (EFSA) dan Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) telah menyimpulkan bahwa pemanis stevia aman dikonsumsi.
Pemanis Stevia juga telah dipastikan aman oleh Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), Health Canada, dan Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang.
Berdasarkan kesimpulan otoritas global, pemanis stevia saat ini diizinkan untuk digunakan di lebih dari 60 negara.
Baca Juga: Minuman Serbuk Kolagen Bebas Gula Kini Paling Banyak Dicari Sebagai
Namun dikutip dari Kompas.com, sayangnya gula stevia seringkali dipasarkan dengan bahan tambahan seperti maltodekstrin.
Maltodekstrin bisa menghambat jumlah bakteri baik dalam pencernaan hingga 83 persen.
Konsumsi stevia berlebihan juga bisa memicu berbagai masalah pencernan seperti kembung dan diare.
Laporan dari Livescience juga menyebut gula stevia bisa bereaksi dengan beberapa jenis obat-obatan, sepertiantijamur, antijerawat, obat antikanker, antimikroba, dan sejenisnya.
Itu sebabnya, sebelum memutuskan untuk rutin mengonsumsi gula ini kita harus berkonsultasi dengan dokter.
Semoga bermanfaat!
KOMENTAR