Ekstrak ikan gabus mengandung agen anti bakteri dan anti jamur yang membantu melawan jamur berfilamen dan bernon filamen atau ragi.
Sifat antimikroba dari kulit dan lendir usus ikan gabus juga menunjukkan spektrum antibakteri yang luas.
Spektrum antibakteri tersebut membantu melawan Aeromonas hydrophila, Psedomonas aeruginosa, Vibrio anguillarum, P. aeruginosa dan V. fischer.
Ikan gabus juga terbukti bisa mengatasi berbagai permasalahan kulit, seperti jerawat, alergi, sklerosis, infeksi, dan sejenisnya.
Ikan gabus membantu meringankan gejala penyakit kulit tersebut dan mendukung pemeliharaan kesehatan kulit.
Hal ini terjadi berkat kandungan asam docosahexaenoi. Asam lemak esensial tersebut telah sepenuhnya diidentifikasi sebagai nutraceutical dengan nilai klinis dalam perawatan kulit.
EPA dan asam docosahexaenoic (DHA) dari ikan gabus dapat memodulasi metabolisme prostaglandin dan mengurangi gejala gangguan kulit seperti psosiaris.
Ikan gabus mengandung asam amino esensial yang membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Penyembuhan luka adalah proses yang sangat kompleks yang melibatkan serangkaian reaksi dan interaksi antara sel dan mediator.
Kulit memiliki jaringan kompleks yang disusupi dengan sel-sel pro-inflamasi selama perbaikan luka.
Lendir gabus dan ekstrak jaringan gabus mengandung sejumlah besar asam amino, terutama glisin dan asam arakidonat.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR