SajianSedap.com - Kikil ala warteg memang enak banget.
Entah dimasak semur atau balado, kikil ala warteg selalu jadi favorit.
Soalnya, kikil buatan warteg ini punya rasa empuk dan lumer di mulut.
Ketika digigit, bumbunya terasa meresap sempurna.
Selain itu, aroma khas kikil yang kurang enak pun bisa tidak terasa, lo.
Nah, untuk menghasilkan kikil yang empuk dan tidak berbau memang ada triknya.
Yuk, cari tahu bersama.
Kikil adalah bagian kulit sapi yang menempel pada daerah di sekitar kaki sapi.
Di Indonesia cukup banyak makanan yang menggunakan kikil sebagai bahan utamanya.
Agar hidangan makin lezat, simak tips membuat kikil yang empuk dan akan lumer di mulut berikut ini.
Sebelum diolah, sebaiknya kikil dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dicuci.
Baca Juga: Resep Soto Kikil, Hidangan Khas Betawi Dengan Kuah Santan yang Sedap
Tapi, jangan sembarangan mencuci, melainkan dengan merendam kikil di dalam air mendidih.
Lalu, kikil didiamkan selama kurang lebih 20 – 30 menit.
Perendaman ini bertujuan agar kikil tidak berlendir.
Setelah itu, bersihkan kikil seperti biasanya untuk menghilangkan bulu-bulu dan kotoran yang masih menempel.
Bisa menggunakan bantuan pisau.
Setelah bersih, kikil langsung direbus.
Tidak dengan menggunakan air yang sudah mendidih, melainkan dengan menggunakan air biasa, hingga kikil menjadi empuk, kurang lebih 2 – 3 jam.
Untuk mempersingkat waktu, Anda bisa merebus kikil menggunakan panci presto.
Waktu yang dibutuhkan untuk merebus kikil menggunakan panci presto kurang lebih satu jam
Agar kikil memiliki rasa dan aroma yang sedap, Anda bisa menambahkan rempah-rempah, seperti daun jeruk, jahe, daun salam, dan lengkuas.
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kikil, Menu Sedap yang Bisa Dibuat Dengan 3 Langkah Mudah
Setelah kikil matang dan empuk, jangan lupa langsung membuang air rebusannya, agar kikil tidak bau.
Kikil yang sudah empuk bisa langsung dipotong-potong dan diolah dengan beragam bumbu dan rempah, menjadi berbagai hidangan yang lezat.
Tidak sulit untuk membedakan kikil dari kulit sapi atau kulit babi.
Kikil babi lebih tebalan dibandingkan dengan kikil sapi.
Ciri lain yang paling menyolok adalah: titik-titik kulit babi yang sangat khas.
Jika terdapat tiga buah titik yang saling berdekatan sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah kikil dari kulit babi.
Kikil yang sudah kita pilih dapat diolah menjadi berbagai hidangan.
Namun sebelum diolah, pastikan kita mencucinya lagi dan merebusnya dengan bumbu rempah seperti jahe, daun salam, dan serai yang sudah dimemarkan.
Bumbu ini selain memberikan aroma yang harum pada olahan kikil, juga bisa menyamarkan aroma kikil.
Satu lagi, air rebusan kikil sebaiknya tidak digunakan untuk dijadikan kaldu.
Jika hendak memerlukan kaldu, sebaiknya menggunakan tulang sapi karena akan terlihat lebih bening.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR