SajianSedap.com - Sponge cuci piring merupakan salah satu alat yang wajib ada di dapur.
Alat yang digunakan untuk mencuci peralatan masak dan makan ini bekerja dengan menyerap air dan mengeluarkan busa dari pembersih yang efektif untuk membersihkan sisa makanan.
Karena fungsinya ini, intensitas penggunaan spons cuci piring untuk digunakan membersihkan alat masak dan dapur tak sedikit.
Kita tahu bahwa penggunaan terlalu sering benda membuat kinerjanya berkurang, terlebih pada pemakaian yang asal-asalan.
Tentu sayang sekali jika harus bolak-balik mengganti dengan yang baru.
Oleh sebab itu penting mengetahui cara pemakaian spons cuci piring yang benar agar selalu terawat.
Dengan perawatan yang benar maka spons cuci piring tidak mudah rusak dan daya gosoknya tetap kuat.
Penasaran bagaimana caranya untuk menjadikan spons cuci piring di rumah terawat? Lihat berikut ini untuk Anda terapkan mulai sekarang.
Dikutip dari The Kitchn, Anda sebenarnya disarankan untuk mengganti spons setiap seminggu sekali.
Akan tetapi, jika Anda menganggap ini berlebihan, ada beberapa cara membuat spons cuci piring tahan lama, tergantung bahannya.
Praktisi pembersihan profesional Vanesa Amaro memberikan beberapa tips untuk membuat spons cuci piring tahan lama yang dapat dilakukan dengan mudah.
Amaro menyarankan untuk mencuci, membilas, dan membiarkan spons benar-benar kering agar tidak mengumpulkan bakteri berbahaya.
Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan memasang penahan spons atau wadah di bagian dalam bak cuci piring dengan lubang drainase untuk memastikan semua air dapat mengalir.
Anda juga dapat menggunakan klip agar spons dapat berdiri tegak saat mengering.
Pemutih dikenal sebagai disinfektan yang ampuh. Akan tetapi, ada banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam penggunaan bahan kimia, terutama di dapur.
Meskipun secara teknis aman untuk membersihkan spons dengan pemutih, dan bahkan dapat membersihkan spons ketika diencerkan dengan air (dan hanya direndam selama beberapa menit), bahan kimia tersebut sangat kuat sehingga benar-benar dapat memecah partikel di dalam spons, memperpendek umurnya.
Jika spons cukup besar, cara mudah untuk melipatgandakan masa pakainya adalah dengan memotongnya menjadi dua, baik secara diagonal maupun vertikal.
Biasanya ada lebih dari cukup luas permukaan pada setengah spons untuk menghilangkan lemak dan kotoran pada panci, wajan, dan permukaan dapur lainnya.
Anda juga dapat memotongnya menjadi dua saat berada di kaki terakhirnya, sebelum Anda berencana membuangnya ke tempat sampah.
Anda juga bisa menggunakan spons lama untuk membersihkan benda lain di rumah, misalnya kamar mandi, untuk menggosok pintu kamar mandi sebelum membilasnya dengan baik.
Dalam hal ini, Anda juga dapat memotong sudut spons sehingga Anda dapat dengan mudah mengidentifikasinya sebagai spons non-dapur.
Terakhir, seringlah membersihkan spons. Sebab, semakin sedikit bakteri berkembang biak di pori-porinya, semakin lama Anda bisa menggunakannya.
Membersihkan spons mudah dilakukan dan baik untuk menjauhkan kuman dan bakteri di dapur.
Akan tetapi, ada juga beberapa hal bermanfaat yang perlu diperhatikan tentang membersihkan spons.
Pertama, ganti spons sesering mungkin. Disarankan untuk mengganti spons dapur setidaknya setiap dua minggu sekali, atau jika Anda mengamati bahwa spons terlalu kotor untuk membersihkan secara efisien.
Ketahui kapan harus membuangnya. Begitu pula, jika spons mulai berbau maka itu sudah terkontaminasi dan harus dibuang.
Kedua, untuk melindungi spons dari kontaminasi lebih lanjut atau sisa makanan, pastikan spons disimpan jauh dari makanan yang Anda siapkan, atau masakan.
Ketika, disarankan untuk menggunakan spons yang berbeda untuk piring dan permukaan.
Sebaiknya gunakan spons dapur yang berbeda untuk membersihkan piring, dan spons yang berbeda untuk mengelap dan membersihkan permukaan meja dapur atau wastafel.
Dengan begitu, Anda tidak akan mengotori sisa makanan potensial dari piring ke meja dapur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mudah, 4 Cara Membuat Spons Cuci Piring Tahan Lama
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR