Amaro menyarankan untuk mencuci, membilas, dan membiarkan spons benar-benar kering agar tidak mengumpulkan bakteri berbahaya.
Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan memasang penahan spons atau wadah di bagian dalam bak cuci piring dengan lubang drainase untuk memastikan semua air dapat mengalir.
Anda juga dapat menggunakan klip agar spons dapat berdiri tegak saat mengering.
Pemutih dikenal sebagai disinfektan yang ampuh. Akan tetapi, ada banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam penggunaan bahan kimia, terutama di dapur.
Meskipun secara teknis aman untuk membersihkan spons dengan pemutih, dan bahkan dapat membersihkan spons ketika diencerkan dengan air (dan hanya direndam selama beberapa menit), bahan kimia tersebut sangat kuat sehingga benar-benar dapat memecah partikel di dalam spons, memperpendek umurnya.
Jika spons cukup besar, cara mudah untuk melipatgandakan masa pakainya adalah dengan memotongnya menjadi dua, baik secara diagonal maupun vertikal.
Biasanya ada lebih dari cukup luas permukaan pada setengah spons untuk menghilangkan lemak dan kotoran pada panci, wajan, dan permukaan dapur lainnya.
Anda juga dapat memotongnya menjadi dua saat berada di kaki terakhirnya, sebelum Anda berencana membuangnya ke tempat sampah.
Anda juga bisa menggunakan spons lama untuk membersihkan benda lain di rumah, misalnya kamar mandi, untuk menggosok pintu kamar mandi sebelum membilasnya dengan baik.
Dalam hal ini, Anda juga dapat memotong sudut spons sehingga Anda dapat dengan mudah mengidentifikasinya sebagai spons non-dapur.
Terakhir, seringlah membersihkan spons. Sebab, semakin sedikit bakteri berkembang biak di pori-porinya, semakin lama Anda bisa menggunakannya.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR