SajianSedap.com - Konsumsi vitamin sudah jadi rutinitas banyak orang setiap harinya.
Biasanya, ada yang mengonsumsi vitamin di pagi hari, atau malam hari.
Tapi, sebenarnya yang paling baik itu vitamin diminum di pagi atau malam hari ya?
Ternyata soalnya waktu makan bisa mempengaruhi efek vitamin pada tubuh, lo.
Makanya, rugi kalau gak tahu beda efek vitamin diminum di pagi dan malam hari ini.
Anda pun harus tahu supaya efek vitamin bisa maksimal.
Pernahkah Anda bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi vitamin?
Nah, ada beberapa alasan yang dapat pertimbangkan untuk mengonsumsi vitamin di pagi hari atau malam hari.
Dilansir livestrong.com, beberapa pertimbangan ini dilihat dari reaksi vitamin pada masing-masing waktu.
Misalnya, untuk mengonsumsi vitamin di pagi hari.
Beberapa orang mengaku mengalami masalah tidur di malam hari setelah mengonsumsi multivitamin sebelumnya.
Baca Juga: Tempe Bosok Jangan DIbuang, Punya Manfaat Ini Kalau Dimakan, Gak Bakal Nyangka!
Oleh karena itu, mereka pun memilih untuk mengonsumsi multivitamin di pagi hari.
Ternyata, pengakuan beberapa orang tersebut juga pernah menjadi sebuah topik pembahasan dalam sebuah penelitian.
Topik penelitian itu diterbitkan dalam Sleep Medicine pada Desember 2007.
Dimana para peneliti mencoba mengungkap hubungan antara konsumsi multivitamin dan tidur yang buruk.
Berbeda dengan pengakuan beberapa orang sebelumnya, penelitian ini tidak membuktikan bahwa vitamin menyebabkan masalah tidur.
Namun jika kita termasuk beberapa orang yang mengalami masalah tidur di malam hari setelah mengonsumsi multivitamin sebelumnya.
Tidak ada salahnya jika mengonsumsi multivitamin di pagi hari.
Adapun menurut MedlinePlus, konsumsi vitamin di malam hari biasanya dianjurkan oleh para ibu hamil yang biasanya mengalami morning sickness.
Sebab beberapa orang mungkin akan merasa mual ketika mengonsumsi multvitamnin atau suplemen yang mengandung zat besi.
Sehingga hal itu dapat memperparah morning sickness yang dialami ibu hamil.
Jika ingin tetap mengonsumsi multivitamin atau suplemen yang mengandung zat besi di pagi hari, kita dapat meminimalkan reaksinya dengan mengonsumsi camilan kecil yang sehat.
Melansir MSN, suplemen atau vitamin kemasan sendiri terdiri dari dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air seperti misalnya vitamin C dan vitamin B.
Vitamin jenis ini relatif lebih aman dikonsumsi, karena jika tubuh tak memerlukannya, mereka akan dibuang melalui urin.
Meski konsumsi suplemen dapat membantu mengisi kekurangan asupan dari pola makan, cara terbaik untuk menjaga asupan nutrisi penting, termasuk asupan vitamin untuk daya tahan tubuh, adalah mendapatkannya langsung dari makanan.
Ini sebabnya, sehabis mengonsumsi vitamin C dan vitamin B, biasanya urin akan berwarna kuning.
Vitamin fat soluble atau vitamin yang lebih mudah larut dalam lemak contohnya adalah vitamin A, D, E dan K.
Nah vitamin jenis ini, tak bisa dikeluarkan tubuh meski tubuh tak memerlukannya.
Jadi ketika kita kebanyakan mengonsumsi jenis vitamin fat soluble, maka besar kemungkinan akan terjadi overdosis dan penumpukan racun.
Lantas bagaimana cara aman mendapatkan asupan vitamin?
Tentu saja dengan cara-cara alami.
Seperti mendapatkan vitamin C dari sayur dan buah-buahan, dan mendapatkan vitamin D dengan berjemur di bawah mentari pagi.
"Karena tubuh juga lebih mudah menyerap vitamin yang berasal dari makanan daripada vitamin dalam bentuk suplemen," ungkap Lambert.
Suplemen hendaknya dikonsumsi jika tubuh berada dalam kondisi tertentu.
Seperti kekurangan vitamin, dalam fase kehamilan, atau untuk menopang kesehatan tubuh lansia.
Pengonsumsian suplemen pun hendaknya di bawah pengawasan ahli medis, agar dosisnya bisa aman dan tak mengganggu sistem metabolisme.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR