Jika ingin tetap mengonsumsi multivitamin atau suplemen yang mengandung zat besi di pagi hari, kita dapat meminimalkan reaksinya dengan mengonsumsi camilan kecil yang sehat.
Melansir MSN, suplemen atau vitamin kemasan sendiri terdiri dari dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang larut dalam air seperti misalnya vitamin C dan vitamin B.
Vitamin jenis ini relatif lebih aman dikonsumsi, karena jika tubuh tak memerlukannya, mereka akan dibuang melalui urin.
Meski konsumsi suplemen dapat membantu mengisi kekurangan asupan dari pola makan, cara terbaik untuk menjaga asupan nutrisi penting, termasuk asupan vitamin untuk daya tahan tubuh, adalah mendapatkannya langsung dari makanan.
Ini sebabnya, sehabis mengonsumsi vitamin C dan vitamin B, biasanya urin akan berwarna kuning.
Vitamin fat soluble atau vitamin yang lebih mudah larut dalam lemak contohnya adalah vitamin A, D, E dan K.
Nah vitamin jenis ini, tak bisa dikeluarkan tubuh meski tubuh tak memerlukannya.
Jadi ketika kita kebanyakan mengonsumsi jenis vitamin fat soluble, maka besar kemungkinan akan terjadi overdosis dan penumpukan racun.
Lantas bagaimana cara aman mendapatkan asupan vitamin?
Tentu saja dengan cara-cara alami.
Seperti mendapatkan vitamin C dari sayur dan buah-buahan, dan mendapatkan vitamin D dengan berjemur di bawah mentari pagi.
"Karena tubuh juga lebih mudah menyerap vitamin yang berasal dari makanan daripada vitamin dalam bentuk suplemen," ungkap Lambert.
Suplemen hendaknya dikonsumsi jika tubuh berada dalam kondisi tertentu.
Seperti kekurangan vitamin, dalam fase kehamilan, atau untuk menopang kesehatan tubuh lansia.
Pengonsumsian suplemen pun hendaknya di bawah pengawasan ahli medis, agar dosisnya bisa aman dan tak mengganggu sistem metabolisme.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR