Sebab dawet terbuat dari tepung beras.
Awalnya, orang-orang Banjarnegara dan Banyumas membuat dawet di daerah mereka.
Pada perkembangannya kemudian dawet versi kedua daerah ini menyebar luas.
Dari situlah dawet ayu khas Banjarnegara dikenal.
Pedagang dawet kini belum tentu warga asli Banjarnegara, tetapi nama dawetnya tetap dawet ayu khas Banjarnegara.
Seperti dikutip dari sebuah artikel di Harian Kompas, keterkenalan dawet ayu awalnya masih di seputar Banyumas.
Namun, belakangan pada tahun 2.000-an dawet ayu khas Banjarnegara bisa ditemukan di Medan, Bali, Lombok, bahkan di depan sebuah mal di Abepura, Papua.
Persebaran dawet ayu juga didorong adanya mobilisasi massa yang terjadi pada tahun 1980-an.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Bedanya Cendol dan Dawet?
3 Khasiat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menyembuhkan Penyakit Bebahaya, Apa Saja?
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR