SajianSedap.com - Gempa bumi baru saja menghebohkan banyak orang.
Khususnya yang ada di Jakarta dan sekitarnya.
Sebagaimana diketahui, belakangan gempa bumi memang kerap terjadi.
Seperti Oktober 2022 lalu, sebanyak 17 wilayah di luar Pulau Jawa terguncang gempa.
Gempa yang mengguncang 17 wilayah tersebut tercatat di atas m 5,0.
Kini, gempa kembali mengguncang wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Melansir dari Kompas.com, guncangan gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terasa di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.20 WIB, gempa cukup terasa kencang.
Eko, salah seorang warga, merasakan gempa mengguncang cukup hebat karena hiasan lampu gantung, televisi, dan meja bergoyang cukup kuat.
"Kira-kira 5 detik," ucap Eko.
Gempa juga terasa di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Gue kira pusing karena belum makan," ujar Bagus yang menyebut meja kerjanya turut bergeser karena gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis kekuatan gempa M 5,6. Lokasi gempa berada di 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG dalam rilis resminya.
Diduga pergerakan sesar Cimandiri.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan pusat gempa berada di sekitaran Sukabumi, Cianjur, Jawa Barat.
"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi, Cianjur di sekitar wilayah daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," kata Dwikorita ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Gempa ini jauh lebih aman dibanding gempa yang terjadi di Aceh tahun 2004 lalu.
Melansir dari Kompas.com gempa tersebut tercatat 9,1 magnitudo atau m.
Dalam hal kerusakan serta korban jiwa, gempa dan tsunami Aceh terhitung amat parah.
Total 227.900 korban tewas atau diperkirakan tewas, dengan 1,7 juta orang mengungsi di 14 negara Asia Selatan sampai Afrika Timur.
Kala itu pusat gempa berada 250 km di tenggara Banda Aceh, Indonesia, pada kedalaman 30 km
Setalah beberapa kali membaca kata magnitudo, mungkin Anda jadi bertanya-tanya apa maksud dari magnitudo tersebut?
Melansir dari artikel Kompas.com lainnya, magnitudo adalah besaran atau skala kekuatan gempa bumi yang biasanya dinyatakan dalam angka.
Kekuatan atau magnitudo gempa diukur dengan alat yang disebut dengan seismograf.
Dilansir dari laman resmi Institut Teknologi Bandung (ITB) seismograf akan mencatat getaran yang ditimbulkan oleh pergerakan permukaan tanah dalam.
Rekaman seismograf berbentuk garis yang menunjukkan variasi amplitudo gelombang yang ditimbulkan oleh gempa.
Dari catatan tersebut nantinya bakal ditetapkan apakah gempa berpotensi tsunami atau tidak.
Melansir dari Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada tiga kriteria gempa bumi yang berpotensi menyebabkan tsunami.
Yang pertama, gempa bumi yang berpusat di tengah laut dengan kedalaman kurang dari 100 km.
Yang kedua, gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 7.0 skala richter.
Yang ketiga, gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun.
Namun, berapapun besaran gempanya, kita harus selalu waspada.
Melansir dari Kompas.com, ini dia hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi.
1. Tenang dan jangan panik
Jika terjadi gempa bumi, penting untuk menjaga diri kita agar tetap tenang.
Jika kita tenang dan tidak panik, kita akan bisa berpikir jernih mengenai tindakan apa yang harus dilakukan.
2. Segera keluar dari gedung
Jika memungkinkan, Anda bisa sesegera mungkin keluar dari rumah atau gedung yang sedang Anda diami.
Jika menggunakan tangga darurat, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Pertama, berpeganglah pada sisi tangga, kedua, jangan berlari.
Berlari bisa meningkatkan resiko terjatuh saat sedang menuruni tangga.
3. Jangan gunakan lift
Jangan pernah menggunakan lift jika terjadi gempa bumi.
Gempa bumi bisa membuat Anda terjebak di dalam lift.
Jika Anda sedang berada di dalam lift dan merasakan gempa bumi, segera pencet semua tombol.
Setelah pintu terbuka, segera cari tempat untuk berlindung.
4. Berlindung dari reruntuhan gedung
Jika Anda berada di gedung yang tinggi dan tidak bisa segera keluar dari gedung, segera lindungi tubuh Anda dari reruntuhan.
Anda bisa berlindung dengan merunduk di bawah meja, atau disudut ruangan yang kuat seperti dinding.
Hindari benda-benda yang bisa jatuh seperti jendela, lemari, atau barang lainnya.
5. Jika berada di area terbuka
Jika saat gempa bumi terjadi, Anda sedang berada di luar ruangan, menjauhlah dari bangunan, tiang listrik, pohon, papan reklame, atau benda-benda yang memiliki potensi rubuh lainnya.
Lindungi kepala Anda menggunakan benda apapun yang Anda bawa.
Baca Juga: Baru 6 Jam Buka Donasi Korban Gempa dan Banjir, Artis ini Sukses Mengumpulkan Sampai Rp 1 Miliar!
Selain itu, Anda juga harus bersiap dengan kemungkinan selanjutnya.
Yakni gempa susulan.
Melansir dari Kemenkeu.go id, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi gempa susulan.
Pertama, pastikan Anda tidak panik, selalu memasang aplikasi gempa dari BMKG, dan mencari tempat yang aman.
Amankan barang berharga dan barang yang dibutuhkan dan siapkan persediaan makanan, pakaian dan obat-obatan.
Hal tak kalah panting lainnya adalah membuat akses untuk keluar dari rumah lebih mudah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BREAKING NEWS: Gempa M 5,6 Guncang Jakarta, Tidak Berpotensi Tsunami dan 8 Tindakan yang Harus Dilakukan Ketika Gempa Bumi
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas.com,kemenkeu.go.id |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR