SajianSedap.com - Tahukah Anda kalau ada aturan makan untuk lansia supaya terus sehat.
Ya, perbedaan usia membuat lansai harusnya mengikuti aturan makan yang berbeda.
Kenapa? Solanya tubuh mereka sudah membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda.
Makanya penting banget untuk tahu 4 aturan makan lansia supaya terus sehat ini.
Kalau diikuti, tubuh orang tua niscaya akan bisa lebih sehat.
Yuk, simak 4 aturan makan lansia supaya terus sehat dan gak sakit ini.
Aturan Makan Lansia
Seiring bertambahnya usia, jenis dan jumlah makanan yang dibutuhkan dapat berubah sehingga penting untuk tetap memilih makanan yang dapat menunjang kesehatan.
Namun, seiring bertambahnya usia, gaya hidup dan nafsu makan juga dapat berubah dan ini memengaruhi jenis serta jumlah makanan yang dikonsumsi.
Nafsu makan yang berkurang atau berkurangnya kemampuan untuk menyiapkan makanan sehat dapat berdampak negatif terhadap asupan vitamin, mineral, dan serat penting yang dibutuhkan orang lanjut usia (lansia).
Jika pola makan tak juga diperbaiki, asupan nutrisi yang tidak cukup dapat menyebabkan penyakit atau memperburuk beberapa kondisi kronis.
Dilansir dari Nutrition Australia, berikut adalah tips mengatur pola makan yang sehat untuk lansia:
1. Gunakan lebih sedikit garam
Setiap orang membutuhkan garam dalam makanan mereka, tetapi terlalu banyak dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Garam secara alami ditemukan dalam banyak makanan seperti daging, telur, susu, dan sayuran.
Para lansia harus membatasi asupan makanan tinggi garam seperti daging yang diawetkan (termasuk ham, daging kornet, dan bacon), makanan ringan (seperti keripik kentang dan kue kering) dan saus.
Pilihlah jenis makanan yang mengandung lebih sedikit garam saat berbelanja dan bumbui makanan dengan bumbu dan rempah-rempah alih-alih menambahkan garam.
2. Minum lebih banyak air
Air mendukung banyak fungsi vital dalam tubuh, termasuk hidrasi, pencernaan, dan volume darah.
Seiring bertambahnya usia, tubuh mungkin tidak sering merasa haus, bahkan ketika tubuh membutuhkan cairan sehingga usahakan untuk minum, setidaknya, enam kali sehari dan lebih banyak lagi dalam cuaca yang lebih panas atau jika setelah berolahraga.
3. Batasi asupan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans
Pai, kue kering, makanan yang digoreng, dan makanan ringan seperti keripik atau coklat umumnya tinggi lemak jenuh dan mungkin juga mengandung lemak trans yang berbahaya.
Jika terbiasa makan makanan penutup yang manis, usahakan untuk membuatnya tetap bergizi dan.
Di samping itu, hindari juga makanan tinggi gula dan lemak jenuh atau yang mengandung lemak trans.
Cobalah buah-buahan segar dengan yoghurt atau custard untuk rasa manis dan tambahan rasa atau makanan berbasis gandum dan oat untuk kue.
4. Asupan vitamin dan mineral yang mencukupi
Suplemen vitamin dan mineral dapat direkomendasikan oleh dokter atau ahli gizi untuk mengatasi defisiensi yang didiagnosis.
Kekurangan nutrisi tidak jarang terjadi pada lansia karena berkurangnya nafsu makan atau masalah pencernaan akibat penyakit atau pengobatan.
Meski demikian, suplemen vitamin dan mineral tidak dapat mengimbangi pola makan yang buruk dan tidak sehat.
Konsumsi berbagai makanan dari kelompok makanan inti untuk mendapatkan nutrisi sebanyak mungkin.
Temui dokter atau ahli gizi untuk membicarakan kebutuhan nutrisi secara spesifik.
Manfaat Sawi Putih
Untuk Lansia
Banyak orang menyukai sawi putih karen kaya akan nutrisi.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan melabeli sawi putih sebagai sayur paling padat gizi kedua setelah selada air.
Sawi putih mengandung berbagai antioksidan tinggi, seperti karoten, tiosianat, indole-3-carbinol, lutein, dan zeaxanthin.
Selain itu, sawi putih juga tinggi serat yang baik untuk saluran pencernaan.
Sedangkan untuk kandungan nutrisinya, sawi putih mengandung vitamin dan mineral seperti folat, Vitamin C, Vitamin K, Vitamin A.
Serta Vitamin lainnya dalam jumlah yang lebih kecil, seperti niasin, riboflavin, dan tiamin
Mineral lainnya dalam jumlah yang lebih kecil, seperti kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, dan zinc.
Berikut adalah manfaat sawi putih untuk kesehatan.
1. Memperkuat tulang dan gigi
Kalsium dan fosfor adalah dua mineral yang penting untuk kekuatan tulang dan gigi.
Keduanya terkandung di dalam sawi putih. Itulah sebabnya sawi putih menjadi pilihan sayur yang baik untuk menguatkan tulang dan gigi.
2. Mengobati flu
Vitamin C di dalam sawi putih sangat tinggi dan bisa meningkatkan imun tubuh.
Imun tubuh yang baik bisa melindungi tubuh dari flu dan bisa meredakannya jika Anda terkena flu.
Vitamin C juga mengoptimalkan penyerapan zat besi yang penting untuk melindungi tubuh dari infeksi.
3. Mencegah penyakit jantung
Kandungan folat yang tinggi di dalam sawi putih mampu meningkatkan fungsi jantung dengan baik.
Folat bekerja dengan menghilangkan homosistein dan kolesterol yang menjadi penyebab serangan jantung pada usia muda.
4. Mencegah dan mengatasi diabetes
Mangan di dalam sawi putih berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan bernama glokoneogenesis.
Enzim glukoneogenesis mampu mengubah asam amino menjadi gula dan menyeimbangkan kadar gula dalam darah.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa mangan bisa memicu sekresi insulin yang penting bagi penderita diabetes.
5. Mengobati arthritis
Sawi putih mengandung vitamin B3 atau niasin yang terbukti meningkatkan mobilitas sendi.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung niasin bisa menurunkan nyeri sendi akibat arthritis dan meningkatkan kekuatan otot.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tips Mengatur Pola Makan yang Sehat untuk Lansia"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR