Pengambilan air tanah dilakukan seperlunya dan tidak berlebihan, karena dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Pakai Sumur jika hal berikut ini:
1. Air tanah cukup bagus untuk dikonsumsi, tidak ada pencemaran air baik dari limbah rumah tangga maupun industri (bila dekat kawasan industri). Tidak ada intrusi air laut pada lingkungan sekitar. Sehingga air bersih layak dikonsumsi.
2. Mudah mendapatkan titik bor untuk sumur.
3. Sanitasi lingkungan sekitar perumahan baik, sehingga tidak mencemari sumber air tanah. Jarak antara sumur dangkal dengan sumur resapan cukup jauh (>12 meter), perhatikan pula jarak bak atau pipa resapan milik tetangga.
4. Perlu ada alternatif lain untuk mendapatkan air bersih selain dari PAM. Terkadang di musim kemarau terjadi penggiliran pasokan air bersih dari PAM.
Pakai PAM dan juga sumur, boleh saja, tetapi tidak boleh jika keduanya diaktifkan bersamaan.
Jika pompa sumur diaktifkan maka, saluran dari PAM harus dimatikan. Begitu pula bila menggunakan PAM, saluran dari pompa air tanah distop.
Apabila pompa berjalan dan aliran PAM tidak dimatikan, maka meteran akan cepat berputar karena daya sedot yang besar.
Bahkan bisa terjadi, aliran air PAM ke tetangga akan menjadi lebih kecil. Selain menjadi boros, kenyamanan tetangga akan terganggu.
Jadi tinggal pilih, sumber air bersih: PAM atau air tanah, atau bahkan keduanya.
Tapi harus diingat bila menggunakan keduanya, sistem distribusi harus tepat.
Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di idea.grid.id dengan judul Begini Perbedaan yang Paling Mudah Antara Pakai PAM dan Sumur, Tidak Repot Lagi Dapat Air Bersih
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, Ini Perbedaan Telur Ayam Coklat dan Putih, Mana yang Lebih Sehat?
KOMENTAR