Sajiansedap.com - Apakah anda penggemar daging?
Jika iya, maka ada hal yang harus anda perhatikan.
Hal ini berkaitan dengan cara kita memilih daging yang benar.
Jangan sampai nasibnya sama seperti gadis cantik ini.
Dirinya harus meregang nyawa hingga otaknya digerogoti parasit karena makan daging.
Seperti dilaporkan Daily Mirror pada Kamis (28/3), seorang perempuan 18 tahun asal India meninggal karena makan daging babi yang kurang matang.
Akibatnya, otak perempuan itu diserang oleh larva parasit, hingga membuatnya kejang sebelum akhirnya meninggal.
Petugas medis mengatakan bahwa larva telah menyebabkan kista, dan menumpuk di seluruh otaknya.
Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk anda.
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Penjelasan Petugas Medis
Kondisi yang dialami perempuan ini benar-benar mematikan dan disebut dengan istilah neurocysticercosis.
Ini adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh bakteri daging babi yang kurang matang, menyerang melalui sistem saraf.
Karena kondisinya yang kritis, dokter tidak bisa menyelamatkan remaja tersebut.
Setelah kejadian itu, Dr Nishath Dev yang memimpin perawatan menulis dalam jurnal The New England Journal of Medicine.
“Orangtuanya melaporkan bahwa dia telah mengalami sakit pada paha kanannya selama satu minggu," tulisnya dalam jurnal tersebut.
“Pada pemeriksaan fisik, pasien sempat mengalami bingung, karena dia juga mengalami pembengkakan mata kanan," tambahnya.
"Pencitraan resonansi magnetik kepala menunjukkan banyak lesi kristik yang jelas di seluruh korteks serebral dan batang otak kecil yang konsisten dengan neurocystucercosis," imbuhnya.
Pasien telah melakukan pemindaian MRI, yang mengungkapkan bahwa dia memiliki kista di korteks serebralnya, pada lapisan otak terluar.
Kemudian, dia diberikan obat anti-epilepsi, namun sayangnya obat tersebut gagal menyelamatkan hidup gadis tersebut.
Kasus hampir serupa juga pernah terjadi pada seorang pria bernama Sam Cordero.
Dia merasa melihat sesuatu bergerak di pandangannya.
“Aku melihat titik hitam di mata kiri. Aku juga melihat sesuatu bergerak ke kiri dan ke kanan,” ujarnya kepada media lokal WTFS.
Merasa khawatir, Cordero kemudian memeriksakan diri, dan menemukan bahwa ada cacing pita yang hidup dan bertelur di dalam matanya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Baca Juga: Resep Crepes Telur Kornet Keju, Camilan Renyah Dengan Isian Sedap Ini Pasti Mencuri Perhatian
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, cacing pita yang menginfeksi Cordero bernama Taenia solium dan berasal dari daging babi yang masih mentah atau tidak matang.
Cordero berkata bahwa dia memang tidak sengaja memakan daging babi yang belum matang ketika natal.
Parasit tersebut kemudian bergerak dari ususnya melalui aliran darah dan masuk ke dalam mata.
Ketika Cordero menemui dokter, cacing pita telah berada di badan bening, ruangan berisi cairan di belakang lensa mata.
CDC juga menulis bahwa infeksi T solium sebetulnya bukan hal langka.
Kebanyakan orang akan mengalami sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan berat badannya turun.
Akan tetapi, infeksi mata akibat cacing ini sangat jarang terjadi dan baru 20 kali dilaporkan di seluruh dunia.
Baca Juga: Resep Kue Lobak Goreng, Camilan Gurih Khas Chinese Food yang Mudah Dibuat
Bersama dengan Cordero, Dr Don Perez dari Perez Eye Center kini telah menangani dua pasien dengan infeksi mata akibat cacing pita.
Dia berkata bahwa cacing pita di mata bisa menyebabkan kebutaan. Telurnya, yang tidak harus dari mata, juga bisa menginfeksi otak dan tumbuh menjadi kista.
Perez pun melakukan prosedur mata untuk membuang cacing pita.
Dia berhasil mengeluarkan sebuah cacing berukuran 3 milimeter dan puluhan ribu telurnya.
Kini, Cordero telah sembuh dan tidak mengalami masalah penglihatan sama sekali.
Namun, kejadian tersebut membuatnya trauma untuk makan daging babi kembali.
Artikel Telah Ditayangkan di nakita.grid.id dengan Judul, Otak Perempuan Ini Digerogoti Parasit hingga Meninggal, Gara-gara Makan Daging Kurang Matang
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR