Rista menambahkan, di bulan puasa Ramadhan, konsumsi santan sebaiknya diwaspadai oleh para penderita penyakit mag khususnya.
Menurut dia, bagi beberapa orang, makan makanan yang mengandung santan saat buka puasa atau saat perut kosong bisa memiliki efek samping membuat perih dan begah di perut.
“Santan sebenarnya enggak apa-apa dikonsumsi saat buka puasa asal bukan santan kental. Tapi, untuk penderita mag sebaiknya berhati-hati karena bisa bikin perih di perut,” jelas dia.
Konsumsi Santan untuk Membantu Mengontrol Berat Badan
Untuk mereka yang ingin menurunkan berat badannya, santan adalah pilihan terbaik.
Berkat konsentrasi tinggi serat makanan, santan dapat membantu menekan rasa lapar dan mencegah keinginan untuk makan makanan yang tinggi lemak.
Meskipun santan bukanlah makanan ajaib penurun berat badan, mengganti susu biasa dengan minuman santan dapat membantu Anda mengurangi kalori tanpa merasa kekurangan.
Dilansir dari Livestrong, Anda dapat memasukkan santan dalam makanan harian Anda, tapi jangan berharap santan rasanya seperti susu sapi perah.
Jika Anda tidak menyukai rasa santan biasa, gunakan santan sebagai pengganti susu saat memasak atau saat membuat smoothie.
Saat meminum segelas susu, minumlah susu skim dan gunakan juga susu skim dalam sereal Anda.
Alternatif lain adalah dengan mencampur kedua susu ini dan secara bertahap menambah jumlah santan saat Anda terbiasa dengan rasanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR