SajianSedap.com - Siapa yang tidak kenal dengan Hasri Ainun Habibie atau Ainun Habibie.
Sosok wanita yang juga menjadi istri presiden Habibie ini dikenal dengan kecerdasannya.
Sosoknya pun semakin dikenal usai kisah cintanya dengan Habibie dijadikan film.
Hampir semua orang, terenyuh dengan sifat dan penerimaan Ainun mendampingi presiden Habibie.
Namun, rupanya takdir berkata lain, Ainun akhirnya divonis mengidap kanker ovarium.
Kanker ini rupanya menyerang indung telur pada rahim.
Bahkan kanker ini juga jadi salah satu dari tiga kanker yang menyerang wanita di Indonesia.
Belajar dari meninggalnya Ainun Habibie karena kanker rahim, rupanya ahli memperingatkan mengenai penyebab kanker rahim, termasuk diantaranya ada 3 makanan yang bisa jadi pemicunya.
Lantas makanan apa yang jadi penyebab kanker rahim ini?
Penyebab Kanker Rahim yang Membuat Ria Irawan Meninggal
Sebelum meninggal, Ainun diketahu sempat menjalani perawatan di Jerman.
Namun akhirnya ia harus kalah melawan kanker yang ia idap.
Lantas apa sebenarnya yang jadi penyebab kanker rahim ini menyerang?
Bagi Anda penggemar telur, mulai hari ini nampaknya Anda harus mulai waspada.
Pasalnya telur rupanya termasuk jadi salah satu makanan yang bisa jadi pemicu kanker rahim.
Pasalnya, penelitian awal menemukan bahwa makanan, salah satunya telur serta dua faktor umum dalam diet lainnya, dapat dikaitkan dengan penyakit kanker.
Temuan tersebut merupakan hasil penelitian dari sekelompok peneliti medis dan kesehatan masyarakat dari Iran University of Medical Sciences, Imperial College London di Inggris, dan Nipissing University di Kanada.
Mereka bekerja sama untuk meninjau temuan dari 226 penelitian yang telah dilakukan hingga Januari 2020 silam terkait kanker ovarium.
Para peneliti itu pun menerbitkan hasil analisis mereka di Journal of Ovarian Research pada Rabu (10/11/2021) lalu.
Dalam hasil analisi tersebut, salah satu pemicu kanker rahim atau kanker ovarium rupanya berasal dari makanan, yakni telur, kopi dan alkohol.
Menurut para peneliti, makanan yang terkait dengan risiko kanker ovarium atau kanker rahim adalah kopi, telur, alkohol, dan asupan lemak, yang semuanya dapat meningkatkan risiko kanker secara signifikan.
Walau demikian, perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada ilmuwan yang bisa dengan akurat menemukan penyebab kanker ovarium.
Yang bisa kita lakukan adalah menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Salah satu cara untuk "pencegahan” adalah dengan mengidentifikasi faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kanker ovarium atau kanker rahim ini.
Dalam abstrak dan makalah itu sendiri, mereka mencatat beberapa faktor yang disimpulkan dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
1. Genetik
Genetik, bagi beberapa orang wanita Faktor pertama yang disebutkan para peneliti dalam abstrak mereka adalah dua mutasi genetik spesifik pada DNA wanita di beberapa keluarga.
Untuk mengetahui apakah kita membawa mutasi tersebut memang perlu dilakukan tes genetik.
2. Terapi hormonal
Para peneliti juga mencatat bahwa dalam beberapa penelitian, terapi hormon estrogen, progesteron dan histerektomi yang pernah dilakukan juga terkait dengan risiko kanker ovarium.
3. Beberapa penyakit lain yang terkait dengan kanker ovarium
Para peneliti juga menyatakan bahwa beberapa penyakit, seperti diabetes, endometriosis, sindrom ovarium polikistik, serta beberapa polimorfisme genetik, dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker ovarium secara signifikan.
4. Gaya hidup
Faktor gaya hidup juga meningkatkan risiko kanker ovarium.
Sebut saja obesitas, kelebihan berat badan, merokok, dan penggunaan bedak tabur di organ kewanitaan.
Meski 3 makanan tersebut bisa jadi pemicunya, Anda masih bisa mengonsumsinya.
Namun, alangkah baiknya jangan berlebihan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pakar Ungkap Pemicu Kanker Ovarium, Salah Satunya Makanan
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR