Ketika kita makan, tubuh mulai menyimpan gula dalam sel-selnya.
Namun, jika kita punya diabetes, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengendalikan berapa banyak gula yang disimpan.
Lonjakan gula darah dari makanan dapat membuat tubuh terasa lemas dan lesu, karena adanya kelebihan gula dalam aliran darah dan sel-sel tubuh.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Maka dari itu, untuk membantu menyeimbangkan gula darah dan level insulin pada penderita diabetes, pilih makanan alami yang tinggi serat dan protein.
Seperti gandum, kacang polong, dan kacang-kacangan saat makan siang.
2. Alzheimer
Banyak orang tak sadar, terlalu sering merasa ngantuk dan kemudian tidur siang rupanya bisa menjadi pertanda adanya malapetaka di tubuh.
Orang yang terlalu sering tidur siang karena kurangnya kualitas tidur di malam hari, bisa mengalami gangguan daya ingat yang merupakan gejala awal dari penyakit Alzheimer.
Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian di Universitas California dengan judul 'Alzheimer's disease destroys neurons that keep us awake'.
Menurut penelitian itu, orang yang terkena Alzheimer akan kesulitan untuk tidur di malam hari.
Oleh karenanya, para penderita Alzheimer akan cenderung memilih tidur di siang harinya.
Hal ini dikarenakan sel saraf atau neuron yang ada pada otak mengalami penyusutan sehingga membuat kita tetap terjaga.
Tidur siang sendiri dikaitkan dengan peningkatan protein 'tau'.
Kemudian jika orang dengan penyakit Alzheimer tidur siang dengan durasi yang cukup lama maka akan membuat protein 'tau' yang ada di otaknya mengalami peningkatan yang signifikan hingga terjadi penumpukan.
Protein 'tau' yang menumpuk inilah yang akan membuat sel-sel saraf atau neuron itu menyusut.
Melansir dari Mirror.co.uk, orang yang terkena Alzheimer juga akan mengalami 'mood swing' dan kecemasan serta depresi yang berlebihan.
Tidur memang sangatlah penting untuk menjaga kondisi badan tetap bugar, namun bukan berarti tidur dalam waktu yang lama itu menjadi bagus untuk kesehatan.
Kita tetap perlu mengukur seberapa lama durasi tidur kita agar tidak berlebihan namun juga tidak kurang dari batas wajar.
Dilansir Grid.ID dari National Sleep Foundation, durasi tidur beragam tergantung dari usianya.
Bayi yang baru lahir (0-3 bulan) memerlukan 14 hingga 17 jam tidur dalam sehari.
Bayi yang berusia 4-11 bulan memerlukan tidur sebanyak 12 hingga 15 jam dalam sehari.
Balita berusia 1-2 tahun memerlukan 11 hingga 14 jam tidur dalam sehari.
Anak-anak usia 3-5 tahun memerlukan tidur sebanyak 10 hingga 13 jam dalam sehari.
Anak-anak usia 6-13 tahun memerlukan 9 hingga 11 jam tidur dalam sehari.
Remaja yang berusia 14-17 tahun memerlukan 8 sampai 10 jam tidur dalam sehari.
Remaja yang berusia 18-25 tahun memerlukan tidur sebanyak 7 sampai 9 jam sehari, begitu pula dengan yang berusia 26-64 tahun.
Kemudian, yang berusia lebih dari 65 tahun memerlukan 7 sampai 8 jam tidur dalam sehari.
Meski tidak serta merta menjadi indikasi seseorang terkena Alzheimer, namun agaknya Anda perlu waspada terkait kebiasaan satu ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul Waspada! Keseringan Tidur Siang Ternyata Bisa Jadi Pertanda Sakit Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR