Sajiansedap.com - Apakah anda suka makan terasi?
Jika iya, ada hal yang harus anda ketahui.
Hal ini mengenai jenis terasi yang harus dihindari.
Jika tetap nekat akan ada bahaya yang siap mengancam tubuh.
Agar anda merasa aman dengan terasi yang dibeli, coba saja di tes.
Cara mengetesnya gampang kok.
Coba diamkan terasi seharian di dapur lalu lihat apa yang terjadi.
Kalau hal ini yang terjadi, harus langsung dibuang ya.
Berikut ulasan lengkapnya untuk anda.
Baca Juga: Resep Bola-Bola Tempe Terasi, Kreasi Camilan Serba Tempe yang Tak Biasa
Jangan Makan Terasi dengan Ciri Ini
Masih ingatkah Anda dengan isu terasi mengandung formalin yang beredar belakangan?
Isu ini sebenarnya pertama kali merebak pada tahun 2010 lalu.
Kala itu, Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, serta Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, menemukan ratusan bungkus terasi mengandung formalin dalam razia yang digelar di Pasar Gedhe Cilacap, Senin (23/8/2010).
Ratusan bungkus terasi bermerek Tabita Udang Rebon ini berhasil disita petugas dari sejumlah pedagang yang berjualan di lantai II pasar tersebut.
Para pedagang ini tidak mengetahui jika terasi tersebut mengandung formalin karena mereka mendapatkannya dari distributor
"Kami tak tahu kalau terasi ini mengandung formalin," ujar seorang pedagang.
Ya, penggunaan formalin ini dilakukan supaya terasi lebih tahan lama.
Soalnya, beberapa terasi basah memang mudah jamuran sehingga tak lagi punya nilai jual.
Kita pun sebagai pembeli harus lebih cermat, lo.
Cara membedakan terasi berformalin bisa dilakukan dengan cara sederhana ini.
Coba diamkan terasi di dapur atau halaman seharian dan pantau tiap jam.
Apakah ada lalat yang hinggap di terasi?
Kalau tak ada sama sekali, kita patut curiga terasi mengandung formalin.
Pasalnya, lalat biasanya bisa membedakan dan tak mau hinggap pada terasi berfomalin ini.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ciri-ciri Terasi Tak Layak Konsumsi
Membedakan terasi yang aman dan berbahaya memang terkadang sulit.
Apalagi jika membeli terasi kemasan yang tidak bisa dicek.
Namun, ada beberapa ciri-ciri terasi yang perlu Anda waspadai, sehingga bisa diamati saat membeli terasi.
2017 lalu, Kepala UPT Pasar Sungailiat, Ahmad Suherman menemukan peredaran terasi berbahaya di pasar-pasar tradisional.
Seperti terasi yang mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B yang mereka temukan dari hasil pemeriksaan sampel, Selasa (29/8/2017) di UPT Pasar Sungailiat.
Ternyata, terasi tersebut mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.
Beginilah salah satu ciri terasi yang mengandung rhodamin atau pewarna pakaian yang sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia
Pedagang menambahkan zat pewarna ini supaya tampilan terasi lebih menarik, merah merona dan terlihat segar.
Padahal seperti kita ketahui, Rhodamin B merupakan pewarna pakaian yang berbahaya sekali kalau sampai termakan dan tertelan.
Melansir profetik.farmasi.ugm.ac.id (28 April 2013), Rhodamin B adalah zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah.
Pemerintah telah melarang penggunaan rhodamin B untuk makanan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/ Menkes/ Per/ V/ 1985 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya.
Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.
Rhodamin B dapat membahayakan kesehatan manusia.
Jika dikonsumsi berulang-ulang rhodamin B dapat menimbulkan efek toksik akumulatif yang tidak langsung muncul.
Efek toksik baru terlihat beberapa tahun kemudian.
Baca Juga: Resep Mi Goreng Terasi, Menu Sarapan Pilihan yang Mudah Dibuat Dan Rasanya Sedap Banget
Rodhamin B ini sangat berbahaya, karena sebagian besar konsumen tidak mengetahui adanya Rhodamin B dalam makanan yang mereka konsumsi.
Parahnya lagi mereka tidak mengetahui bahwa tubuh mereka telah dirusak perlahan-lahan oleh zat berbahaya ini.
Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan, gangguan hati/liver, dan yang paling serius adalah kanker hati.
Belakangan juga terungkap bahwa Rhodamin B dapat memengaruhi fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah.
Gangguan perilaku tersebut meliputi: gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi, hiperaktif dan memperberat gejala pada penderita autism.
Nah, terasi yang menggunakan Rhodamin B, tekstur terasi tersebut kasar, pewarna merahnya tidak merata, berwarna merah mencolok, dan keras.
"Kalau dari udang kan lembut tidak keras seperti ini. Ini ada sisik-sisik ikan di produk terasinya. Diragukanlah dia menggunakan bahan udang. Produknya juga menggunakan zat pewarna. Kalau aslinya mungkin berwarna hitam, pucat tapi karena ini pakai zat pewarna menjadi merah, warnanya biar menarik," ungkap Suherman kepada bangkapos.com.
Sedangkan produk terasi yang sudah lama tidak terjual, berwarna cokelat dimana zat pewarnanya sudah pudar dan terasinya mengeras.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR