Isu ini sebenarnya pertama kali merebak pada tahun 2010 lalu.
Kala itu, Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, serta Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, menemukan ratusan bungkus terasi mengandung formalin dalam razia yang digelar di Pasar Gedhe Cilacap, Senin (23/8/2010).
Ratusan bungkus terasi bermerek Tabita Udang Rebon ini berhasil disita petugas dari sejumlah pedagang yang berjualan di lantai II pasar tersebut.
Para pedagang ini tidak mengetahui jika terasi tersebut mengandung formalin karena mereka mendapatkannya dari distributor
"Kami tak tahu kalau terasi ini mengandung formalin," ujar seorang pedagang.
Ya, penggunaan formalin ini dilakukan supaya terasi lebih tahan lama.
Soalnya, beberapa terasi basah memang mudah jamuran sehingga tak lagi punya nilai jual.
Kita pun sebagai pembeli harus lebih cermat, lo.
Cara membedakan terasi berformalin bisa dilakukan dengan cara sederhana ini.
Coba diamkan terasi di dapur atau halaman seharian dan pantau tiap jam.
Apakah ada lalat yang hinggap di terasi?
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR