Sajiansedap.com - Apakah anda sangat suka makan ayam geprek?
Jika iya ada hal yang harus anda ketahui.
Hal ini berkaitan dengan bahaya dari makan ayam geprek.
Bahaya ini jika kita campur dengan minuman es teh manis.
Es teh manis memang tidak bisa dipungkiri jadi minuman favorit semua orang.
Bukan sehat malah datangkan petaka mengerikan jika tetap nekat dilakukan.
Bisa jadi berujung di rumah sakit.
Berikut ini ulasan lengkap yang harus anda ketahui.
Jangan sampai anda abaikan ya!
Risiko Makan Ayam Geprek dengan Es Teh Manis
Diketahui kombinasi menu ayam geprek dengan es teh manis kurang bermanfaat untuk penyerapan nutrisi tubuh.
Hal ini membuat aktivitas makan menjadi kurang optimal.
Fakta ini terungkap dari layanan pemberi konsultasi nutrisi Dietla.id dalam akun Instagramnya @Dietela.
Mereka menyebut bahwa ayam geprek merupakan sumber zat besi heme yang merupakan salah satu yang terbaik untuk kebutuhan nutrisi.
Pasalnya, 40 persen dari kandungannya mudah diserap oleh tubuh.
Sedangkan, es teh mengandung tanin dan kafein yang menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Karena itu, interkasi dua jenis makanan ini kurang baik untuk tubuh apalagi jika dikonsumsi secara rutin.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan pusing, lemah, lesu dan mudah lelah.
Hal ini juga menjurus pada keluhan anemia yang bisa berdampak pada aktivitas harian kita.
Lalu, bagusnya minum apa saat makan ayam geprek?
Dietela yang merupakan penyedia layanan gizi untuk individu, kelompok, ataupun perusahaan ini mengajurkan mengganti minuman lain saat sedang menikmati ayam geprek.
Opsi terbaiknya ialah es jeruk yang kaya akan vitamin C.
Jenis vitamin ini membantu penyerapan zat besi lebih maksimal sehingga terhindari dari defisiensi dan anemia.
Alternatif minuman lainnya misalnya jus mangga, jus jambu dan jus tomat.
Adapun, zat besi heme tidak hanya bisa kita dapatkan dari ayam saja melainkan dari protein hewani lainnya termasuk daging sapi dan ikan.
Kecukupan zat besi pada perempuan sendiri sangatlah penting untuk produk hemoglobin di dalam darah.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Seperti dimuat di Kompas.com pada (08/02/2021), kebutuhan zat besi perempuan jauh lebih tinggi daripada laki-laki.
Perempuan setidaknya butuh 18 miligram per hari sedangkan pria hanya delapan miligram.
Kebutuhan ini sangat dirasakan untuk menjaga kondisi tubuh saat menstruasi.
Makan Geprek Jangan Dengan 2 Bahan Ini
1. Kol Goreng
Tak jarang, penjual ayam geprek juga menyediakan kol goreng sebagai menu tambahannya.
Tentu saja hal ini terjadi lantaran permintaan yang tinggi dari pembeli.
Kol diketahui sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.
Sayuran ini juga kaya akan serat, vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.
Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu tinggi bisa merusak nutrisi kol.
Mengukus, merebus, dan menumis adalah cara masak yang lebih baik untuk menjaga nutrisi sayuran, termasuk kol.
Walaupun enak, kol goreng juga bukan makanan yang baik untuk jantung.
Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.
Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.
Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.
Lama kelamaan plak ini bisa menghambat aliran darah sehingga menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.
Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.
Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.
Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).
Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.
Menggoreng kol memang akan meningkatkan cita rasanya, tapi manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang.
Maka dari itu, kalau ingin terhindar dari bahaya di atas, mulai kurangi makan kol goreng dari sekarang ya!
2. Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan ayam geprek memang pasangan paling klop.
Baca Juga: Bersyukur Intip Tetangga yang Jualan Ayam Goreng! Cuma Tambahkan Air Kelapa Saat Bikin Ayam Kuning, Ibu Rumah Tangga Ini Terkejut Saat Cicipi Hasilnya
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas, Jangan Makan Ayam Geprek dengan Es Teh Manis"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR