SajianSedap.com - Masih ingatkah Anda dengan sosok Mat Solar yang memerankan sosok Bajuri di film Bajaj Bajuri?
Di masa lalu, Mat Solar terkenal dengan tubuhnya yang gempal dan gemuk.
Tapi kini penampilannya jauh berbeda.
Pasalnya, Mat Solar divonis dokter menderita stroke sampai harus menggunakan kursi roda.
Nah, ternyata penyakitnya ini bisa dicegah dengan konsumsi 1 butir telur tiap hari, lo.
Yuk, kita simak.
Mat Solar Divonis Derita Stroke
Lama tak terdengar kabarnya, Mat Solar kini kembali jadi perhatian.
Kondisi kesehatannya kini jadi sorotan.
Pria berusia 55 tahun itu tampak duduk di kursi roda.
Rupanya, beberapa waktu yang lalu Mat Solar dikabarkan mengidap penyakit stroke.
Dilansir Grid.ID dari Tribun Bogor, pada bulan Juli 2015 lalu Mat Solar dikabarkan sakit stroke ringan yang membuatnya harus menjalani perawatan intensif.
Kini kondisi Mat Solar tak seperti dulu lagi.
Walaupun demikian, Mat Solar tetap terlihat ceria meski senyum khas Bajuri sudah hilang.
Telur Bisa Cegah Stroke
Telur telah lama dikenal sebagai salah satu makanan yang dapat meningkatkan kolesterol.
Berbagai penelitian telah menunjukan, kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang tinggi sehingga berbahaya terutama untuk orang yang sudah mengalami kondisi kardiovaskular (CVD).
Namun penelitian terbaru menunjukan bahwa mengonsumsi satu butir telur perhari dapat mencegah stroke.
Sebab meskipun memiliki kandungan kolesterol yang tinggi, telur memiliki protein, vitamin, fosfolipid, dan karetenoid.
Hal ini lah yang meyakinkan peneliti dari School of Public Health di Peking University Health Science Center di Beijing, China bahwa telur sebenarnya bisa melindungi seseorang dari kondisi kardiovaskular.
Peneliti utama Prof Liming Li dan Dr. Canqing Yu sekarang menemukan bahwa diet di mana telur dikonsumsi secara teratur sebenarnya dapat melindungi seseorang dari kondisi kardiovaskular.
Mereka menganalisis data yang bersumber melalui China Kadoorie Biobank, sebuah studi prospektif yang sedang berlangsung menyelidiki penyebab genetik dan lingkungan penyakit kronis di kalangan penduduk China.
Dalam studi ini, Prof. Li dan tim menganalisis informasi terkait kesehatan dari 416.213 peserta dewasa yang direkrut pada 2004-2008.
Mereka semua bebas dari kanker, kondisi kardiovaskular (CVD), dan diabetes pada awal.
Saat rekrutmen, para peserta melaporkan seberapa sering mereka makan telur.
Sebanyak 13,1% dari mereka mengaku mengonsumsi sekitar 0,76 telur per hari dan 9,1% dari mereka hanya mengonsumsi 0,29 telur per hari atau tidak sama sekali.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ada masa tindak lanjut rata-rata 8,9 tahun, di mana diagnosis kesehatan baru dan kematian dicatat.
Selama waktu itu, 83.977 peserta menerima diagnosis CVD dan 9.985 orang meninggal karena penyebab terkait CVD.
Analisis para peneliti menunjukkan bahwa individu yang biasanya makan sekitar satu telur per hari memiliki risiko 26% lebih rendah mengalami stroke hemoragik.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal Heart pada Mei 2018 lalu.
"Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara tingkat konsumsi telur sedang (hingga 1 telur / hari) dan tingkat kejadian jantung yang lebih rendah," penulis penelitian menjelaskan.
Prof Li dan tim memperingatkan bahwa ini adalah penelitian observasional, jadi tidak bijaksana untuk menyimpulkan bahwa ada efek sebab akibat antara konsumsi telur dan risiko CVD yang lebih rendah.
Namun, ukuran sampel populasi besar dengan mana peneliti bekerja, serta fakta bahwa mereka disesuaikan dengan faktor pembaur dapat menunjukan bahwa konsumsi telur tidak selamanya buruk.
"Temuan kami menyumbangkan bukti ilmiah untuk pedoman diet yang berkaitan dengan konsumsi telur untuk orang dewasa Cina yang sehat," ujar para peneliti menyimpulkan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR