Ada masa tindak lanjut rata-rata 8,9 tahun, di mana diagnosis kesehatan baru dan kematian dicatat.
Selama waktu itu, 83.977 peserta menerima diagnosis CVD dan 9.985 orang meninggal karena penyebab terkait CVD.
Analisis para peneliti menunjukkan bahwa individu yang biasanya makan sekitar satu telur per hari memiliki risiko 26% lebih rendah mengalami stroke hemoragik.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal Heart pada Mei 2018 lalu.
"Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan antara tingkat konsumsi telur sedang (hingga 1 telur / hari) dan tingkat kejadian jantung yang lebih rendah," penulis penelitian menjelaskan.
Prof Li dan tim memperingatkan bahwa ini adalah penelitian observasional, jadi tidak bijaksana untuk menyimpulkan bahwa ada efek sebab akibat antara konsumsi telur dan risiko CVD yang lebih rendah.
Namun, ukuran sampel populasi besar dengan mana peneliti bekerja, serta fakta bahwa mereka disesuaikan dengan faktor pembaur dapat menunjukan bahwa konsumsi telur tidak selamanya buruk.
"Temuan kami menyumbangkan bukti ilmiah untuk pedoman diet yang berkaitan dengan konsumsi telur untuk orang dewasa Cina yang sehat," ujar para peneliti menyimpulkan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR