Sajiansedap.com - Apakah anda terbiasa tidur dengan posisi lampu menyala?
Ada baiknya anda hentikan mulai sekarang.
Kebiasaan ini malah bisa datangkan petaka mengerikan bagi kesehatan.
Dilansir dari sleepfoundation.org dalam artikel Light and Sleep (03/11/20), cahaya dalam ruangan merupakan faktor eksternal terpenting yang memengaruhi tidur.
Cahaya memainkan peran sentral dalam mengatur ritme sirkadian, jam internal tubuh yang memberi sinyal kapan harus waspada dan kapan harus istirahat.
Tak hanya itu, cahaya juga memengaruhi produksi melatonin, hormon penting yang meningkatkan kualitas tidur.
Karenanya tidur dengan lampu kamar terang dianggap merugikan.
Berikut ini ulasan lengkap yang harus anda ketahui.
Jangan diabaikan lagi ya!
Bahaya Tidur Dengan Lampu Menyala
Jika kita mempertimbangkan untuk menyalakan lampu sebelum tidur, pertimbangkan akibat berikut ini yang dilansir dari womansday.com dalam artikel 6 Serious Side Effects of Using Lights at Night (16 September 2014).
1. Obesitas
Dalam sebuah studi baru dari American Journal of Epidemiology, para peneliti di University of Oxford di Inggris menemukan bahwa wanita yang tidur di kamar yang lebih terang lebih cenderung memiliki BMI yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, ukuran pinggang yang lebih besar daripada wanita yang tidur di kamar yang gelap.
Bahkan cahaya redup (sekitar dua kali kecerahan cahaya malam) menekan produksi hormon tidur melatonin, yang dapat mengacaukan metabolisme dan pola makan.
Jika perlu, kenakan penutup mata yang memblokir cahaya saat tidur, dan hindari menyalakan lampu jika kita bangun di malam hari.
2. Depresi
Orang yang depresi memiliki tingkat cahaya malam hari yang jauh lebih tinggi di kamar tidur mereka.
Hal ini menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 di Journal of Affective Disorders.
Melatonin juga meningkatkan mood, jadi terlalu banyak kecerahan akan meredam keduanya.
Dampak gangguan tidur Light juga bisa menjadi penyebabnya, karena kurang tidur dikaitkan dengan depresi.
3. Kanker payudara
Para peneliti dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Health Geographics edisi April 2013 menemukan penurunan melatonin dapat meningkatkan estrogen, mendorong pertumbuhan tumor.
Memasang tirai gelap di jendela kamar tidur dapat meminimalkan eksposur dan risiko.
4. Diabetes Tipe 2
Dalam sebuah studi dari jurnal Chronobiology International edisi April 2014, Obayashi dan timnya menemukan bahwa penderita diabetes memiliki lebih banyak paparan cahaya terang selama empat jam sebelum tidur.
Ketika jumlah cahaya digandakan, tingkatnya melonjak 51%. Melatonin yang terganggu meningkatkan kadar hormon seperti glukosa dan leptin, yang mengatur nafsu makan dan glukosa.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
"Gunakan bohlam dengan watt rendah dan minimalkan penggunaan TV dan komputer di malam hari," kata Bauer.
Perangkat elektronik ini dan lainnya seperti smartphone mengeluarkan cahaya biru, yang telah terbukti menekan melatonin lebih dari panjang gelombang cahaya lainnya.
5. Insomnia
Cahaya terang bernasib lebih buruk lagi dalam penelitian lain.
Mereka lebih mungkin menderita kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Melatonin yang menurun mengurangi kantuk.
6. Tekanan darah
Temuan sebuah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Chronobiology International edisi Juli 2014 menunjukkan bahwa orang yang terpapar cahaya malam yang berlebihan memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada mereka yang tidur di ruangan yang gelap.
Meskipun para peneliti tidak menjelaskan alasannya, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa cahaya di malam hari merangsang sistem saraf, meningkatkan tekanan darah.
Bahaya Tidur Siang Terlalu Sering
Siapa yang menyangka ngantuk di siang hari yang kita anggap biasa ternyata malah berbahaya, loh.
Kebiasaan tidur siang ini bisa jadi tanda penyakit mengerikan bersarang di tubuh.
Ya, kebiasaan terlalu sering tidur siang bisa jadi pertanda penyakit alzheimer
Banyak orang tak sadar, terlalu sering emrasa ngantuk dan kemudian tidur siang rupanya bisa menjadi pertanda adanya malapetaka di tubuh.
Orang yang terlalu sering tidur siang karena kurangnya kualitas tidur di malam hari, bisa mengalami gangguan daya ingat yang merupakan gejala awal dari penyakit Alzheimer.
Hal ini diungkap oleh sebuah penelitian di Universitas California dengan judul 'Alzheimer's disease destroys neurons that keep us awake'.
Menurut penelitian itu, orang yang terkena Alzheimer akan kesulitan untuk tidur di malam hari.
Oleh karenanya, para penderita Alzheimer akan cenderung memilih tidur di siang harinya.
Hal ini dikarenakan sel saraf atau neuron yang ada pada otak mengalami penyusutan sehingga membuat kita tetap terjaga.
Tidur siang sendiri dikaitkan dengan peningkatan protein 'tau'.
Kemudian jika orang dengan penyakit Alzheimer tidur siang dengan durasi yang cukup lama, maka akan membuat protein 'tau' yang ada di otaknya mengalami peningkatan yang signifikan hingga terjadi penumpukan.
Protein 'tau' yang menumpuk inilah yang akan membuat sel-sel saraf atau neuron itu menyusut.
Melansir dari Mirror.co.uk, orang yang terkena Alzheimer juga akan mengalami 'mood swing' dan kecemasan serta depresi yang berlebihan.
Tidur memang sangatlah penting untuk menjaga kondisi badan tetap bugar, namun bukan berarti tidur dalam waktu yang lama itu menjadi bagus untuk kesehatan.
Kita tetap perlu mengukur seberapa lama durasi tidur kita agar tidak berlebihan namun juga tidak kurang dari batas wajar.
Artikel telah ditayangkan di gridhealth dengan judul, 6 Gangguan Kesehatan Akibat Tidur dengan Lampu Kamar Terang
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR