SajianSedap.com - Cumi adalah salah satu seafood yang populer di Indonesia.
Dengan tekstur kenyal dan rasanya yang gurih yang membuat makanan laut ini menjadi salah satu menu favorit para pencinta seafood.
Tak hanya itu, cumi juga dikemas dalam kandungan gizi yang baik untuk kesehatan.
Cumi-cumi mengandung vitamin A, zat besi, kalsium dan asam lemak omega 3.
Sehingga banyak orang mengonsumsi cumi tak hanya karena lezat namun juga menyehatkan.
Namun, kenikmatan makan cumi terkadang terganggu dengan daging yang alot.
Sebab pengolahan daging cumi yang tidak benar.
Daging cumi rawan menjadi alot. Dimasak terlalu sebentar cumi akan alot, dimasak terlalu lama cumi juga akan alot seperti karet.
Lantas bagaimanakah cara paling tepat mengolah cumi?
Cara Mengolah Cumi Agar Tidak Alot
Menurut Chef Andreas dari Hotel Noorman Semarang, cumi hendaknya dimasak dengan api besar dan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jika ingin cara mudah mengempukkan cumi, maka gunakan lah bantuan susu segar, baking soda atau air es.
1. Air es
Caranya, cuci dan lumuri daging cumi dengan air jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis yang ada. Rebus air mendidih dengan menggunakan api besar, masukkan cumi-cumi.
Tunggu selama kurang lebih 2 menit, angkat dan tiriskan cumi dan langsung masukkan ke dalam air es yang sudah disiapkan.
Guna air es di sini adalah untuk menghentikan proses pemasakan atau pematangan daging cumi. Sehingga cumi tak akan terlalu matang dan malah menjadi alot.
2. Susu sapi segar
Susu segar kaya akan protein dan kalsium, kedua senyawa inilah yang terbukti berhasil melunakkan daging cumi-cumi yang bertekstur alot.
Cara pengolahannya, bersihkan dan potong-potong cumi sesuai selera. Kemudian rendam cumi di dalam susu segar hingga tertutup semuanya.
Masukkan cumi dalam wadah tertutup, dan letakkan wadah di dalam lemari pendingin.
Untuk hasil yang maksimal, simpan cumi minimal 12 jam dalam suhu dingin, sebelum bisa dibilas dan dimasak dalam rendaman bumbu apapun.
3. Baking soda
Teknik melunakkan cumi dengan baking soda hampir sama dengan teknik melunakkan cumi menggunakan susu segar.
Yaitu rendam cumi dalam air yang sudah diberi baking soda. Simpan dalam wadah, masukkan ke dalam lemari pendingin.
Ketiga cara di atas bisa diaplikasikan dalam mengolah cumi berukuran besar yang biasanya memiliki tekstur daging lebih alot dan kenyal.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penderita Kolesterol Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Cumi
Cumi-cumi sering dikaitkan disebut makanan yang tinggi kolesterol. Bagaimana faktanya?
Melansir Healthline, produk hewani adalah satu-satunya sumber makanan kolesterol.
Namun, cumi-cumi sebetulnya rendah lemak jenuh. Tapi, proses pengolahan cumi-cumi justru membuat lemak jenuh jadi meningkat.
Terutama saat cumi-cumi diolah dengan cara digoreng. Saat itulah, lemak total dan kandungan lemak jenuhnya kemungkinan naik.
Nah, orang-orang yang memiliki kolesterol tinggi biasanya dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
Menurut informasi nutrisi Departemen Pertanian AS, porsi 100 gram cumi-cumi mengandung sekitar 263 miligram kolesterol.
Melansir Livestrong, batas konsumsi kolesterol harian adalah 300 miligram per hari. Artinya, 100 gram cumi-cumi memenuhi hampir 90 persen kebutuhan kolesterol harian kita sehingga kita perlu berhati-hati, terutama bagi orang dengan riwayat penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul Agar Tak Alot, Ini Cara Memilih dan Mengolah Cumi
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR