Ini untuk menguji, apakah kacang berperan pada gejala asma mereka yang seakan muncul terus-menerus,” ujar sang peneliti Dr. Robert Cohn dari Mercy Children\'s Hospital di Toledo, Ohio.
Peneliti melihat rekam medis dari 1.517 anak penderita asma dari sebuah klinik yang menangani masalah pernapasan di Mercy Children\'s Hospital, Ohio.
Peneliti memerhatikan apakah anak-anak yang didiagnosa alergi kacang, telah menjalani pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya reaksi alergi pada kacang.
Hasilnya, 665 anak telah menjalani pemeriksaan darah untuk alergi kacang dan 22 persen dari anak-anak itu terbukti sensitif terhadap kacang.
Namun, sebagian dari anak-anak yang memiliki alergi tersebut, tak ada yang menyangka dirinya sensitif pada kacang-kacangan, termasuk keluarganya.
Para orangtua tak menyadari adanya alergi kacang pada anak mereka, karena memang gejalanya hampir sama dengan kebanyakan alergi lain dan asma, seperti napas pendek, mengi, dan batuk.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR