SajianSedap.com - Olahraga merupakan salah satu kegiatan olah tubuh yang mampu meningkatkan metabolisme.
Jika metabolisme terjaga, tentu kesehatan tubuh akan ikut terawat, sehingga tubuh tetap sehat.
Apalagi jika Anda sedang melakukan program menurunkan berat badat, olahraga diperlukan agar tubuh mengalami defisit kalori sehingga secara alami tubuh menurunkan berat badannya sendiri.
Namun terlepas dari itu, perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi tubuh yang tidak disarankan untuk berolahraga.
Ya, ternyata meski membuat badan sehat, beberapa orang tidak disarankan bahkan dilarang melakukan olahraga.
Kondisi seperti apa yang dimaksud? simak ulasannya.
Orang yang Tidak Disarankan Melakukan Olahraga
Ternyata kondisi seseorang juga mempengaruhi boleh tidak nya melakukan olahraga.
Jika nekat dilakukan, bukan tidak mungkin tubuh akan cidera atau terjadi kejadian fatal yang menimpa tubuh.
Melansir laman WebMD (16/2/2010), Anda disarankan tidak berolahraga jika mengalami 7 kondisi berikut ini.
Baca Juga: Pengidap Darah Tinggi Pasti Bahagia! Cuma Makan Timun Suri Bisa Bantu Datangkan Hal Luar Biasa ini Buat Darah, Cobain Sekarang
1. Ketika demam
Demam adalah gejala bahwa tubuh tengah berperang melawan infeksi virus.
Jadi ketika sistem imun tengah berperang, sebaiknya gunakan tubuh untuk diam dan beristirahat.
Ketika Anda memaksakan berolahraga, tubuh justru bisa dehidrasi dengan temperatur yang semakin melonjak tinggi.
Hal ini lantaran ketika demam, cairan tubuh berkurang banyak karena digunakan tubuh untuk menstabilkan suhu.
2. Ketika flu
Jika terkena flu, sebaiknya Anda menunda untuk berolahraga.
Selain bisa menulari banyak orang, anda juga bisa membahayakan tubuh sendiri.
Flu biasanya disertai dengan demam, karena sistem imun melawan virus yang tengah masuk.
Ketika tubuh diajak berolahraga, maka Anda bisa terancam dehidrasi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
3. Asma kambuh
Jika penyakit asma tengah kambuh, sebaiknya juga tak melangkah ke pusat kebugaran atau memaksakan diri bersepeda keliling lingkungan rumah.
Asma yang kambuh, terutama yang menyebabkan infeksi di saluran napas, harus mendapatkan penanganan yang serius.
Dengan obat dan juga dengan istirahat yang cukup.
Namun jika setelah berkonsultasi dengan ahli medis dan Anda diperbolehkan berolahraga, lakukan jenis olahraga yang tak terlalu menyiksa jantung dan paru-paru.
Jangan lupa untuk melakukan pemanasan dulu kurang lebih 10 menit lamanya.
4. Habis gegar otak
Sehabis mengalami gegar otak, hendaknya tak melakukan kegiatan yang menguras energi dan butuh keseimbangan tubuh seperti olahraga.
Meski tubuh terasa baik-baik saja, namun kita tetap harus berkonsultasi dengan ahli medis ketika ingin kembali berkeringat di pusat kebugaran.
Gegar otak adalah cedera yang mengenai salah satu bagian otak, dan otak butuh waktu untuk menyembuhkan gangguan yang ada di area tersebut.
Ketika cedera belum sembuh sempurna dan kita memaksakan diri berolahraga, maka otak akan berisiko mengalami pembengkakan dan menuju ke fatal.
5. Kurang tidur
Ketika Anda kurang tidur di malam hari dan bangun dalam kondisi lelah, peregangan ringan bisa membantu membuat otak dan tubuh lekas terjaga.
Tapi jika kelelahan yang ada terasa sangat parah, maka hindari olahraga yang terlalu berat dan segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Kelelahan yang kronis atau fatigue bisa jadi adalah gejala dari penyakit yang serius.
Sehingga sebaiknya Anda tidak berolahraga terlebih dahulu.
6. Mengalami nyeri punggung
Ketika Anda tengah terdera nyeri punggung, jangan memaksakan diri berolahraga.
Beristirahatlah selama beberapa hari untuk meredakan nyeri dan mencari tahu apa penyebab nyeri yang ada.
Anda bisa melakukan beberapa peregangan ringan untuk mencari posisi yang paling menyebabkan nyeri.
Jika nyeri punggung tak segera hilang, Anda juga harus berkonsultasi ke ahli medis.
Beberapa gangguan kesehatan juga kehamilan, hendaknya tak diimbangi dengan olahraga yang terlalu berat.
Selepas beristirahat selama beberapa dari dan tak berkeringat, jangan langsung melakukan olahraga berat ketika tubuh sudah dirasa sehat.
Olahraga pagi dengan berjalan kaki adalah jenis olahraga terbaik untuk mengembalikan tubuh kembali bergerak setelah beberapa hari digunakan beristirahat.
7. Hamil
Tidak semua olahraga baik untuk wanita hamil.
Olahraga kontak dan aktivitas seperti ski, ski air, bersepeda, dan menunggang kuda sangat berisiko bagi mereka.
Namun ini bukan berarti wanita hamil dilarang beraktivitas fisik.
Yoga, berenang, berjalan, dan olahraga ringan dan sedang lainnya diketahui bisa sangat bermanfaat selama kehamilan.
Karenanya penting bagi wanita hamil melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga.
Nah, jika Anda mengalami salah satu dari 7 kondisi tersebut, sebaiknya sementara hentikan aktivitas olahraga Anda.
Ingat, pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Artikel ini telah tayang di Girdhealth.id dengan judul Jangan Olahraga Jika Sedang Mengalami 7 Kondisi Ini, Berbahaya
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR