Ahli menemukan, ada peningkatan enzim Bifidobacterium animalis yang terkait dengan kesehatan usus, serta penurunan protein inflamasi dalam darah yang disebut TNF-alpha.
Keduanya telah dikaitkan dengan kondisi seperti depresi dan kanker.
Para peneliti juga menemukan peningkatan bakteri usus menguntungkan, terkait dengan fungsi gastrointestinal yang membaik.
Kini, tak usah ragu lagi untuk menyantap jangkrik ataupun serangga.
Bagaiamana pun, hal ini demi kesehatan tubuh kita.
"Makanan itu berkaitan erat dengan budaya. Kita ambil contoh, 20 sampai 30 tahun lalu orang AS tidak mau makan sushi karena merasa jijik. Namun kini semuanya berubah bukan?" ujar Stull.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Makan Jangkrik Terbukti Memiliki Manfaat, Ini Salah Satunya.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR