Lakukan Penelitian
Partisipan dibagi dalam dua kelompok.
Selama dua minggu, kelompok pertama diberi sarapan berupa kue muffin atau minuman shake yang sudah diberi campuran 25 gram bubuk jangkrik, sementara kelompok kedua diberi makanan normal tanpa kandungan jangkrik.
Dua minggu berikutnya, kedua kelompok bertukar pola makan.
Baik sebelum dan sesudah sarapan, semua peserta diwawancarai.
Ahli pun mengambil sampel darah dan tinja untuk mengamati berbagai perubahan kesehatan.
"Studi ini penting karena serangga menjadi tren baru dan kita harus membuktikan efeknya bagi kesehatan.
Seperti kita tahu mikrobiota usus berkaitan erat dengan kesehatan manusia, maka penting untuk mengetahui bagaiamana makanan memengaruhi populasi mikroba usus.
Kami menemukan, jangkrik sebenarnya memberi manfaat lain di luar gizi," ujar Tiffany Weir, profesor ilmu makanan dan gizi di Colorado State University.
Setelah dianalis, sistem mikroba usus tidak mengalami perubahan besar dan peradangan usus tetap stabil.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR