2. Remdesivir
Remdesivir awalnya diuji sebagai obat Ebola.
Sebagai obat antivirus eksperimental Gilead Sciences, Remdesivir telah terbukti ampuh melawan SARS dan MERS, dua virus corona lainnya.
Obat ini bekerja dengan mematikan kemampuan virus untuk mereplikasi sel dalam.
Beberapa uji coba sedang dilakukan untuk mengevaluasi obat di China dan negara-negara lain.
Di AS, bulan Februari lalu, National Institutes of Health memulai uji coba secara acak untuk pengobatan COVID-19 menggunakan antivirus ini.
3. Favipiravir (Avigan)
Avigan, obat anti-flu asal Jepang yang dikembangkan oleh anak perusahaan fotografi Fujifilm.
Obat ini telah memberikan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis virus corona di China.
Pasien yang diberi avigan di Shenzhen dinyatakan negatif corona setelah rata-rata empat hari positif.
Data itu dibandingkan dengan rata-rata 11 hari mereka yang tidak diberi obat, kata penyiar publik Jepang NHK.
Hasil scan pada dada mendukung temuan tersebut.
Ditemukan lebih sedikit kerusakan pada mereka yang menggunakan obat.
Tetapi beberapa pejabat mengatakan obat itu mungkin tidak efektif pada orang yang sudah sakit parah.
Source | : | Kaltim.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR