“Konsepnya tidak murni bisnis, tapi juga pemberdayaan orang-orang difabel,” kata Putri.
Melalui Kopi Tuli, 3 anak muda kreatif ini mampu menciptakan pengalaman menyeruput kopi yang unik dan lebih bermakna.
Bagaimana tidak, tiap pelanggan perlu memesan kopin dengan bahasa isyarat.
“Kami sertakan gambar isyarat dari A-Z pada tiap kopinya. Jadi pesannya cukup dengan membentuk isyarat-isyarat dengan tangan,” ujar Putri dengan bahasa isyarat dan gerak bibir yang cukup jelas.
Sebagai contoh, jika memesan kopi berlabel huruf A, pelanggan cukup membentuk tangan menyerupai huruf A kepada kasir, dan secara otomatis petugas kasir yang juga Tuli akan langsung mengerti.
Isyarat ini berlaku untuk semua menu kopi, tinggal menyesuaikan huruf yang tertera.
Karakter kopi yang ditawarkan Kopi Tuli juga unik.
Putri mengatakan, kopi-kopinya memiliki rasa dan karakter mirip sang penciptanya.
“Misalnya Kosu Wings yang diciptakan Erwin, sesuai karakter Erwin yang lembut,” tutur wanita berkacamata itu.
Baca Juga : Takut Wisata Kuliner Di Korea Selatan? Ini Dia Halal Food Rekomendasi Yang Bisa Ditemukan Di Seoul!
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR